Austin-Sparks.net

Injil yang Mulia

oleh T. Austin-Sparks

Bab 5 – Panggilan Jemaat

“Injil dari Allah yang mulia dan maha bahagia” (1 Timotius 1:11).
“Injil keselamatanmu” (Efesus 1:13).
“Rahasia Injil” (Efesus 5:19).

Kami telah berbicara dalam renungan kami sebelumnya mengenai kesaksian di Sion, “… ke mana suku-suku berziarah sebagai kesaksian bagi Israel.” Kita melihat bahwa “suku-suku” tidak berarti seluruh Israel. “Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat Tuhan, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya” (Ulangan 16:16) – suatu representasi di Yerusalem, di Sion, sebagai kesaksian bagi yang lainnya di mana-mana, di mana pun mereka berada. Dan Sion hanyalah itu – sebuah representasi dari pikiran Allah atas nama seluruh umat-Nya; sesuatu yang lebih penuh dipahami oleh beberapa orang yang belum tentu dipilih untuk itu, tetapi yang memilihnya, yang bersedia membayar biayanya, yang siap melakukan perjalanannya; dan di dalam mereka ditemukan pikiran Allah dalam kepenuhan yang lebih besar bagi seluruh sisa umat-Nya.

Keadaan Kebutuhan yang Berlaku

Saya ingin membawa saudara kepada bagian lain dari Kitab Suci di dalam nubuat Yesaya.

“Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan pengajaran ini di antara murid-muridku. Dan aku hendak menanti-nantikan Tuhan yang menyembunyikan wajah-Nya terhadap kaum keturunan Yakub; aku hendak mengharapkan Dia. Sesungguhnya aku dan anak-anak yang telah diberikan Tuhan kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel dari Tuhan semesta alam yang diam di gunung Sion.” (Yesaya 8:16-18).

“… dan akan melihat ke bumi, dan sesungguhnya, hanya kesesakan dan kegelapan, kesuraman yang mengimpit, dan mereka akan dibuang ke dalam kabut. Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu Tuhan merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar” (Yesaya 8:22-9:2).

Ayat khusus yang saya bahas adalah ayat 18 pasal 8. Seluruh bagian itu memberi saudara latar untuk ayat ini. Umat Tuhan pada umumnya tidak melihat, artinya, mereka tidak melihat wahyu agung yang telah diberikan Allah mengenai mereka dan kemuliaan serta panggilan mereka. Maukah saudara menantang itu hari ini? Ini bukanlah sebuah kritikan, ini bukanlah sebuah penghakiman, ini adalah salah satu hal yang sangat tidak kami sukai untuk diucapkan. Ini sangatlah mudah untuk mencari kesalahan dan menunjukkan kondisi-kondisi yang buruk; saudara bisa terus melakukan hal seperti itu selamanya. Seseorang akan sangat ingin untuk tidak pernah melakukan hal semacam itu; namun saudara selalu menghadapinya setiap saat. Umat Tuhan tidak melihat keagungan tujuan-Nya di dalam Kristus, luasnya tujuan itu yang telah datang dari nasehat-nasehat kekal. Mereka hanya melihat sedikit sekali, dan banyak di antara mereka yang tidak ingin melihat – itulah tragedi selanjutnya. Mereka puas, mereka tidak mau lebih banyak lagi, dan banyak yang curiga dan berprasangka buruk dan tertutup; mereka tidak akan memilikinya, Tuhan tidak memiliki jalan yang bersih. Sekali lagi, ada banyak orang yang tidak mau membayar biayanya – bukan biaya keselamatan mereka, melainkan biaya dari apa yang diartikan dengan berjalan terus sampai kepada seluruh pikiran Tuhan. Biaya itu adalah biaya popularitas dan penerimaan di kalangan manusia, dari pintu peluang yang besar, gengsi dan sebagainya. Itu adalah situasi yang sangat umum.

Alat Nubuat – ‘Sebagai Tanda dan Alamat’

Dalam keadaan seperti itu, apa yang akan Tuhan lakukan? Ia akan membawa alat kenabian ke dalam sebuah perkumpulan. Dalam kasus yang ada di hadapan kita, ini adalah individunya, nabinya, pertama-tama; Ia akan mewujudkan alat kenabian, apa yang akan mewakili pikiran-Nya – sebab saudara tahu betul bahwa gelar nabi adalah “Anak Manusia”, dan itu adalah sebuah ungkapan yang selalu berarti representasi. (Ia menempati aspek wujud-manusia di dalam kerub atau keempat makhluk hidup; wujud-manusia – representasi, Anak manusia.) Ia mengetahui pikiran Allah bagi umat-Nya, ia memiliki pikiran Allah dalam kepenuhan. Di masa yang penuh bayang-bayang, kegelapan, dan kemerosotan, Allah akan mewujudkan alat tersebut – dan saat ini kami sedang memikirkan hal tersebut dalam pengertian korporasi. Ini telah selalu menjadi jalan-Nya. Ia akan menangani alat itu dengan cara yang aneh. Tidak akan ada yang normal dalam pengalamannya, tidak ada yang biasa – bisa dibilang, tidak ada yang lurus. Ini adalah jalan yang aneh, misterius, dan sekaligus luar biasa, yang Tuhan ambil dengan alat kenabian. Lihatlah apa yang Ia perintahkan untuk dilakukan oleh para nabi ini – segala macam hal yang luar biasa! Yehezkiel harus berbaring selama berhari-hari di hadapan orang banyak, mula-mula pada sisi kirinya dan kemudian pada sisi kanannya. Dan orang-orang yang melihatnya berkata, ‘Apa yang sedang dilakukan orang ini? Ia gila!’ Tapi semua itu merupakan pesannya. Jalan sebuah alat untuk tujuan ini bukanlah jalan yang lurus, sebagaimana manusia menyebutnya. Ini adalah jalan yang tidak biasa. Pengalaman yang dialami alat semacam itu sungguh di luar dugaan, dan orang-orang yang terlibat sering kali tidak dapat dipahami. Saudara dapat menuliskan beberapa hal tentang pekerjaan Allah dan alat pekerjaan Allah, dan itu semuanya jelas dan lurus. Namun Allah mendapatkan sesuatu seperti ini – dan saudara tidak dapat menjelaskannya. Segala macam pertanyaan muncul – ‘Apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu itu? Apa yang kamu kehendaki? Kami tidak mengerti.’

Dan setiap masalah dari alat tersebut merupakan indikasi dari tujuan khusus kepada apa alat itu dipanggil. “Aku dan anak-anak yang telah diberikan Tuhan kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel.” Berikut ini adalah sebuah alat, dan anak-anak mewakili seluruh aspeknya, cara kerjanya, permasalahannya, dari alat tersebut. Bagaimana saya akan menjelaskannya kepada saudara? Dalam kasus sebuah alat yang dipegang oleh Allah untuk tujuan khusus ini, setiap cara yang digunakan, setiap metode yang diikuti, setiap pekerjaan yang dilakukan, akan sesuai dengan pemikiran Ilahi pada akarnya, dan akan menjadi sebuah indikasi bahwa ini bukanlah sesuatu yang biasa, melainkan sesuatu yang luar biasa, tidak biasa.

Setelah mengatakan itu, saya telah menyentuh sebuah mata air. Saya yakin banyak di antara saudara yang melihat jauh ke depan, namun saya harus menjelaskannya. Tolong jangan berpikir saya sedang mengkritik. Saya menyadari hal ini – dan izinkan saya mengatakannya lagi dengan penuh penekanan – bahwa Allah menggunakan sarana dan alat-alat yang berbeda untuk tujuan yang berbeda, dan saudara tidak boleh mencoba untuk menyesuaikan setiap instrumen dan alat yang Allah ambil ke dalam satu cetakan, satu tujuan, satu ide, satu arah. Ketika Jemaat, sebagai Jemaat, gagal memenuhi fungsi Ilahi dalam membawa Injil kepada mereka yang belum mendapatkan pencerahan, Allah membangkitkan alat-alat untuk melakukannya, dan sehingga saudara memiliki banyak institusi-institusi; dan tidak seorang pun di antara kita yang berani mengatakan bahwa Allah tidak pernah mempekerjakan mereka, bahwa mereka berada di luar pemikiran dan pertimbangan-Nya. Kami akan mengatakan hal yang sangat tidak benar jika kami mengisyaratkan hal seperti itu. Ia telah menggunakan dan Ia sungguh menggunakan mereka, dan banyak hal lainnya juga telah Ia gunakan untuk tujuan-tujuan-Nya; namun ini tidak berarti bahwa Ia telah menyimpang dari pemikiran-Nya yang sejati, esensial, dan orisinal mengenai bagaimana dan dengan cara apa segala sesuatu harus dilakukan. Ia akan selalu datang kembali, jika Ia bisa, untuk menjadikan Jemaat sebagai alat-Nya, dan segala cara lainnya hanya akan dapat berjalan sedemikian jauhnya. Jika ini akan mencapai kepenuhan, ini harus kembali ke ide awal-Nya. Jangan sampai kita berpikir bahwa hal-hal yang telah digunakan oleh Tuhan tidak pernah Ia gunakan, dan bahwa mereka semuanya palsu dan salah. Namun ketika Allah sungguh berusaha untuk mendapatkan alat itu yang pada dasarnya berkaitan dengan kepenuhan, saudara tidak akan menemukan bahwa Ia memperlakukannya dengan cara yang sama seperti Ia memperlakukan orang-orang lainnya, dan saudara tidak akan menemukan bahwa Ia mengizinkannya untuk menggunakan sarana dan metode yang diperbolehkan untuk digunakan oleh orang-orang lain. Di sini hal itu sendiri dan semua aktivitasnya, permasalahannya, anak-anaknya, keturunannya, akan menjadi tanda-tanda untuk sesuatu – tanda-tanda dari suatu sifat dan karakter esensial, sesuatu yang jauh lebih dekat dengan pemikiran Allah. Mereka akan menandakan hal itu dan mereka akan menjadi tanda-tanda dan alamat. Tanda-tanda- ya, mereka menandakan sesuatu yang sedang dilakukan dan dikehendaki Allah; mereka semuanya akan menunjuk kepada hal itu. Alamat – ya, mereka semua akan berada di alam yang sama sekali mustahil bagi manusia; dan itulah salah satu hal yang membuat segala perbedaannya.

‘Segalanya dari Allah’ – Panggilan yang Mahal

Ketika Allah mendapatkan apa yang datang paling dekat hubungannya dengan pemikiran penuh-Nya, Ia akan menempatkannya ke dalam suatu alam di mana manusia tidak bisa berbuat apa-apa, dan segala sesuatu yang terkait dengannya akan berkata, ‘Hanya Allah saja, ini hanyalah Tuhan, tidak ada manusia yang dapat menjelaskan hal ini. Lihatlah dan lihat apakah kamu dapat dengan jujur melacak ini sama sekali sampai kepada seseorang atau beberapa orang atau umat.’ Lihatlah hal ini. Apakah ini sesuatu dengan nama, gelar, pengaruh, status, dan segala sesuatu yang umumnya diasosiasikan dengan sebuah karya yang ‘sukses’? Tidak; ini adalah dari Allah atau ini tidak ada apa-apanya. Tidak ada nama yang besar, tidak ada umat yang besar, tidak ada karunia alami yang besar, tidak ada kualifikasi manusia yang hebat atau menonjol; lemah, dalam dirinya sendiri, tidak berdaya, bodoh, seringkali harus berkata, ‘Aku tidak tahu’; mulut tertutup seperti itu, hanya melemparkan diri kembali kepada Allah, dan jika ini akan menjadi sesuatu apa pun, ini pasti harus dengan perbuatan Tuhan; jika bukan dari Tuhan, tidak akan ada apa-apanya. Saudara hanya dapat menjelaskannya atas dasar itu, bahwa ini berasal dari Tuhan. Tuhan yang memulainya, Tuhan yang menjaganya tetap berjalan, dan Tuhan yang melakukannya. “Aku dan anak-anak yang telah diberikan Tuhan kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel.” Ada sesuatu tentang hal ini yang tidak dapat dijelaskan atas dasar manusia mana pun. Demikianlah ini akan terjadi, harus demikian, jika ini akan mendekatkan diri paling dekatnya kepada Kristus.

Saya memiliki Yohanes 5 di hadapan saya saat saya berbicara. Inilah Kristus, perwujudan penuh dari pemikiran Ilahi, yang di dalam Siapa, kesempurnaan nasehat-nasehat kekal itu berpusat, Yang menjadi ekspresi pikiran Allah dalam keseluruhannya. Dengarkan dia berkata, “Sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak … Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri.” Tetapi dengarlah, Dia yang mengatakan hal itu, segera melanjutkan dengan mengatakan, “Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.” Saudara tidak dapat memperhitungkan itu atas dasar lain apa pun selain atas dasar Allah. Anak tidak dapat berbuat apa-apa; Allah membangkitkan orang-orang mati; Ia memberikan Anak untuk melakukan apa yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Itulah prinsip yang kami ingin dapatkan. Kita tidak dapat melampaui Kristus dalam keseluruhan mengenai pikiran Allah, namun Ia berkata, ‘Tidak ada sesuatu pun yang keluar dari diri-Ku – ini adalah Allah.’

Lalu Yesaya 8:18 dikutip dalam Ibrani 2:13 dan dimasukkan langsung ke dalam mulut Tuhan Yesus. “Inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.” Ia telah mengambil prinsipnya, dan jika saudara melihat pada konteks dari pernyataan itu di dalam Ibrani 2, saudara akan melihat ini, bahwa anak-anak menjadi serupa dengan-Nya, mengambil kodrat mereka dari-Nya. Sekarang apa itu? “Aku dan anak-anak yang telah diberikan kepadaku adalah tanda dan alamat di antara orang Israel.” Oh, apakah Kristus sebuah tanda? Mengapa, di dalam Injil Yohanes segala sesuatu yang Ia lakukan merupakan sebuah tanda. Dan apa tandanya? “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus … tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah” (Yohanes 20:30-31). Itu adalah sebuah tanda bahwa Allah ada di sini di dalam yang Satu ini. “Dan alamat”; dan apa inti dari sebuah alamat? Mengapa, ini tidak bisa dikaitkan dengan apa pun atau siapa pun selain Allah. Bacalah Yohanes 9, dan perhatikan masalahnya. Orang malang yang matanya dimelekkan oleh Tuhan tidak dapat memahami orang-orang bijak ini dan logika mereka, alasan mereka. “Ia telah memelekkan mataku … Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” ‘Tidakkah kamu lihat bahwa ini pastilah Allah? Ia pastilah lebih dari sekedar seorang manusia.’ Dan itulah sebabnya mereka mengusir laki-laki itu – sebab ia menjadikan Yesus sebagai Allah. Itulah akibat dari tanda-tanda dan alamat – ‘ini hanyalah Tuhan!’ Ah ya, itulah hakikat sebuah bejana, sebuah alat, yang akan melayani inti dari tujuan Allah. Itu adalah jalan yang sangat mahal. Saudara tidak akan mendapatkan apa pun yang biasa. Oh, betapa kita rindu untuk meluruskan hal-halnya dan memiliki haluan yang lurus! Namun kita tahu betul bahwa kita tidak akan pernah memilikinya. Kita tidak akan pernah bisa menjalankan urusan kita tanpa kesulitan. Orang lain dengan kehidupan keluarganya – betapa mudahnya! Bagi mereka segalanya tampak berjalan lancar, namun urusan kita tidak pernah berjalan di jalan yang lurus itu; tampaknya selalu ada sesuatu di dalam situasi kita yang tidak dapat kita atasi, hal itu melampaui kita, dan kecuali Tuhan yang menanganinya, kita berada dalam kebingungan yang paling mengerikan dan tanpa harapan. Saya bertanya-tanya berapa banyak orang yang bisa menerima hal itu sebagai hal yang benar – memang begitulah seharusnya dan bagaimana hal itu harus terjadi, dan (Tuhan tolong kita!) bagaimana hal itu akan selalu terjadi, jika kita benar-benar berkomitmen pada dasar bahwa segala sesuatu harus dari Allah. Bukankah – dan saya berbicara berdasarkan pengalaman dalam hal ini – bahwa Tuhan sedang mencoba mengatakan kepada kita, ‘Mengapa kamu tidak menyerah pada hal itu dan mengambil sikap positif dalam menerimanya? Aku menunggu-mu melakukan itu. Kamu sedang mencoba untuk mengubahnya, untuk keluar darinya, kamu sedang memberontak, melawannya dan andai saja kamu mengetahuinya, kamu selalu memfrustasikan hal yang sedang kamu cari itu sendiri. Mengapa kamu tidak menyadari bahwa sebuah situasi seperti itu sangatlah penting bagi campur tangan-Ku sehingga pencapaian tidak akan datang melalui kepintaranmu, kemampuanmu, kecerdasanmu, namun melalui mukjizat setiap saat; ini akan menjadi Allah?’ Tidakkah kita harus mencoba menghadapi ini – bahwa kita dipanggil ke dalam dunia di mana Allah dengan sengaja merencanakan agar kita harus hidup berdasarkan penyelamatan-Nya, dan di mana kita tidak diperbolehkan untuk melewati pada tingkat yang biasa-biasa saja. Namun sekali lagi, di sini ada sebuah bahaya. Kita tidak boleh menjadi tidak praktikal, dan hanya duduk dan menunggu Tuhan untuk melakukan mukjizat bagi kita. Kita harus melakukan bagian kita, sejauh mana yang ada di dalam diri kita, dan bekerja sama dengan Tuhan dalam setiap cara praktikal yang terbuka bagi kita; namun meskipun demikian, kita akan sering menemukan bahwa kita tidak akan pernah dapat melewati selain dengan campur tangan Tuhan yang sangat nyata, sedemikian rupanya sehingga ketika kita melaluinya, akan terlihat jelas bahwa ini bukanlah usaha kita yang mendatangkan keberhasilan melainkan pekerjaan Tuhan. Kesaksiannya akan menjadi – ‘Itu adalah perbuatan Tuhan.’

Perlunya Komitmen yang Pasti

Saya bertanya-tanya apakah apa yang telah dikatakan telah membantu saudara sama sekali. Ini membantu saya. Kesulitannya bagi saudara dan saya adalah untuk menerima hal ini dan mengambil tindakan. Tuhan harus menyampaikan pikiran-Nya dalam kepenuhan yang lebih besar kepada umat-Nya, dan Ia harus memiliki sesuatu yang melaluinya Ia dapat menyampaikannya. Ia berusaha untuk mendapatkan itu lebih banyak lagi. Namun ada saatnya ketika kita semua harus melakukan transaksi dengan Tuhan mengenai hal ini. Saudara dapat pergi dan menjadi seorang Kristen evangelis ‘biasa’ jika saudara mau. Saudara tidak perlu terus berjalan terus dengan Tuhan, namun saudara akan mengambil risiko besar jika saudara mengatakan TIDAK kepada-Nya. Saudara akan sampai pada suatu saat ketika saudara akan melihat ke belakang dan berkata, ‘Aku kehilangan yang terbaik dari Allah.’ Tapi saya tidak ingin menakut-nakuti atau mengusir. Kami ada di sini hanya untuk memberikan apa yang telah Allah tunjukkan kepada kami tentang kepenuhan tujuan-Nya yang lebih besar – dan kami masih berada di titik dangkal dari kepenuhan besar itu: tetapi, sejauh apa yang telah Ia tunjukkan, kami harus mengungkapkannya. Ia harus menunjukkannya. “Maka engkau, hai anak manusia, terangkanlah kepada kaum Israel tentang Bait Suci ini, agar mereka menjadi …” (Yehezkiel 43:10). Menjadi apa? Sisanya ada pada umat yang kepadanya hal ini ditunjukkan. Apakah kita termasuk dengan mereka yang mau menerima dan tunduk terhadap apa yang ditunjukkan-Nya? Berkali-kali, dalam bentuk yang lebih akut, muncul pertanyaan tentang apakah kita akan menempuh jalan yang mahal ini. Kita diharuskan untuk menghadapi hal ini dan untuk membuat keputusan di hadapan Tuhan di dalam hati kita tentang apakah ktia akan berjalan terus, apakah kita akan berdiri bersama-Nya untuk ekspresi terpenuhnya dari pemikiran-Nya, atau apakah kita akan memutuskan untuk mengambil beberapa jalan yang lebih kurang. Ada banyak argumen yang mendorong kita untuk mengambil jalan yang lebih mudah jika kita siap untuk mendengarkannya. ‘Kebanyakan orang Kristen lainnya mengambil jalan yang lebih mudah, dan Allah menggunakan serta memberkati mereka. Apa lagi yang diperlukan?’ Segala yang saya katakan hanyalah ini – jika saudara mempunyai alasan kuat untuk berpikir bahwa Jemaat saat ini secara keseluruhan berada di dalam kebaikan dari wahyu yang lebih besar mengenai tujuan Allah di dalam Kristus, jika saudara yakin demikian, maka ikutilah jalan mayoritas; tetapi jika saudara merasa ada sesuatu yang lebih dibutuhkan – Jemaat membutuhkan sesuatu, saudara membutuhkan sesuatu yang lebih – maka ini akan memakan biaya. Saudara akan diselamatkan baik-baik saja jika saudara beriman kepada Tuhan Yesus, namun bukan itu intinya. Saudara tidak akan kehilangan keselamatan saudara, namun saudara mungkin kehilangan hadiahnya. Keselamatan tidak pernah diperoleh dengan cara apa pun, tetapi ada sesuatu yang disebut hadiah (Filipi 3:14). Kami tidak akan mengatakan apa hadiah itu pada saat ini, namun kita dipanggil untuk menghadapi pertanyaan tentang apakah Tuhan tidak memiliki sesuatu yang lebih yang Ia inginkan bagi umat-Nya dan yang akan Ia berikan melalui kita, setelah memberikannya kepada kita: atau (dengan kata lain) sesuatu yang kepadanya Ia akan membawa umat-Nya sebab Ia membawa kita ke dalamnya melalui pengalaman, di dalam hidup. Apakah begitu? Kalau begitu, kita semua sedang menghadapi sebuah krisis, saya demikian juga saudara. Izinkan saya mengatakan ini dari hati saya sendiri, bahwa saya secara pribadi cukup sering dihadapkan dengan krisis ini saat biaya jalan Salib ini ditekankan ke dalam hati saya. Saya harus mundur dan berkata, ‘Apa dasar yang mendasari-ku untuk memulai dengan jalan ini?’ ‘Apa dasar yang mendasari kami memulai? Bukankah ini berdasarkan Yohanes 5? Ini adalah hal yang selalu kami bicarakan. Kami tidak mengetahui segalanya yang dimaksudkan dari itu sama sekali, namun kami mengatakannya dengan pasti, ‘Allah menginginkan sesuatu di bumi ini yang secara nyatanya dan wujudnya tidak dapat berbuat apa-apa bagi-Nya dari dirinya sendiri. Kami akan memberi Dia kesempatan untuk melakukan semuanya itu, sehingga tak seorang pun akan mampu berkata, Ini adalah karena anugerah besar seseorang atau karena kualifikasi atau kualitas luar biasa yang dimiliki oleh orang-orang tersebut. Jika memang ada sesuatu apa pun, satu-satunya penjelasan adalah bahwa Tuhan yang melakukannya.’ Itulah fondasinya, tapi bagaimana hal itu semakin ditekankan seiring berjalannya waktu! Ini merupakan sebuah tantangan di sepanjang masa, dan ini muncul dalam situasi yang selalu baru, ekspresi yang selalu baru. ‘Apakah kamu masih siap untuk berdiri atas dasar bahwa ini hanyalah Tuhan atau tidak ada apa pun sama sekali? Jika Tuhan tidak datang masuk dengan cara yang benar-benar baru, tamatlah kamu!’ Apakah saudara siap untuk itu? Ada sebuah rahasia mengenai hal ini, rahasia Injil. Ini bukanlah soal istilah-istilah. Di sinilah di mana banyak orang telah melakukan kesalahan; mereka pikir rahasia ini adalah soal fraseologi dan kebenaran – ‘Ini adalah kebenaran Jemaat,’ kata mereka, dan segala macam hal-hal seperti itu. Oh, saudara-saudara, Allah selamatkan kita dari kesalahan itu! Pelayanan ini tidak dapat dipenuhi berdasarkan jalan terminologi. Ada sebuah rahasia mengenai hal itu; ini adalah rahasia wahyu, sesuatu yang jauh di lubuk hati yang tidak dapat saudara jelaskan dengan mendapatkan komentar mengenai subjek tersebut dan mengumpulkan semua data tentangnya dan kemudian memberikannya. Bukan itu, itu tidak akan berhasil. Ini mungkin saja ungkapan yang sama, gagasan yang sama, tetapi ini tidak membuahkan hasil yang sama. Saudara tidak dapat menjelaskan rahasia tentang apa yang berasal dari Allah. Ini adalah rahasia yang dalam dan tersembunyi dari Allah itu sendiri. Itu adalah sebuah tantangan yang luar biasa. Sekali lagi saya katakan ini adalah jalan yang sangat mahal, dan kita harus mengatakan, dan, jika perlu, untuk mengatakan lagi dan lagi, ‘Aku tidak mempunyai jalan lain, aku harus terus berjalan dengan Allah, berapa pun biayanya.’ Tuhan tolonglah kita untuk mencapai posisi itu.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.