Austin-Sparks.net

Posisi dan Kuasa Jemaat di Sorga

oleh T. Austin-Sparks

Bab 8 – Seluruh Perlengkapan Senjata Allah (lanjutan)

Bacaan: Efesus 6.

Kami, seperti yang saudara ketahui, sibuk dengan posisi dan panggilan jemaat di sorga. Satu hal yang telah kami terus-menerus tekankan adalah bahwa panggilan jemaat unggulnya membutuhkan sebuah posisi. Dan posisi itu disebut, “di sorga di dalam Kristus,” sebagai tempat kekuasaan. Sehingga untuk panggilan sorgawi ini dan kekuatan rohani ini, keadaan berkuasa rohani diperlukan.

Mungkin akan membantu, dalam beberapa ukuran, jika saya mengingatkan saudara bahwa “langit” dan “sorga” bukanlah hal yang sama dalam Perjanjian Baru. Dalam Efesus “sorgawi” disebutkan lima kali. Dalam Versi Authorized, saudara menemukan “tempat” dalam huruf miring, itu seharusnya “yang sorgawi.” Tetapi saudara memiliki “langit-langit” di tempat lain dibicarakan; sekarang istilah “langit” berhubungan dengan suatu tempat, sebuah lingkungan khususnya, sebuah lokasi; tetapi ketika saudara memiliki istilah “yang sorgawi,” kata ini berhubungan dengan kerohanian di tempat itu. Sekarang, itu mungkin tampaknya hanya perbedaan teknis saja, tetapi hal ini penting. Tuhan Yesus berbicara tentang hal-hal duniawi dan yang bersifat keduniawian. Ia berkata, “Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi (secara harfiah, yang duniawi), bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi (secara harfiah, yang sorgawi)?” Sekarang, Ia tidak hanya sedang berbicara tentang hal-hal seperti yang terletak di atas, tetapi tentang hal-hal rohani.

Masalahnya dengan para murid, seperti yang kita ketahui, adalah bahwa mereka tidak bisa memahami hal-hal rohani, dan di sini di Efesus, di mana sorga adalah lokasi orang-orang kudus, ini tidak hanyalah bahwa saudara telah datang ke suatu tempat, tetapi saudara telah datang ke hal-hal sorgawi, rohani, hal-hal rohani di tempat itu. Sehingga peperangan kita di sana adalah dengan kenyataan rohani, dan segala sesuatu dengan apa kita berhubungan di sana adalah rohani dalam sifatnya. Seberapa jauh hal itu akan membantu saudara, saya tidak tahu, tapi kami ingin melihat bahwa “hal-hal sorgawi” mengacu pada kondisi dan tidak hanya pada suatu tempat. Mungkin keuntungan dalam mengakui itu hanyalah ini: bahwa begitu banyak orang mendapatkan mentalitas tentang ungkapan itu “hal-hal sorgawi” yang menyarankan kepada mereka bahwa mereka harus keluar dari dunia ini entah bagaimana; mereka hanya tidak bisa memahami itu, mereka berkata, “Kami tidak berada di sorga, kami berada di bumi ini, bumi ini adalah hal yang sangat nyata; dan kehadiran kami di sini adalah hal yang sangat nyata!” Ini hanyalah demikian, sementara dalam Kristus kita berada di atas, kita secara harfiah, secara fisik, secara geografis berada di sini, tapi kita harus berhubungan dengan hal-hal yang lebih tinggi itu, yang rohani, hal-hal sorgawi, dan di alam itulah di mana kita memenuhi panggilan kita dan menjalankan peperangan kita.

Sekarang jika seluruh masalahnya adalah yang bersangkut paut dengan kekuasaan rohani sampai pada kemenangan peperangan dan panggilan rohani yang efektif, maka semua yang datang di sini di Efesus 6 khususnya, ada hubungannya dengan kekuasaan rohani; bagaimana untuk mempertahankannya. Kita dibawa ke suatu tempat di dalam Tuhan Yesus oleh iman seperti yang telah kita lihat, dan bagaimana kita akan mempertahankan posisi itu sekarang dan dengan penuh kemenangan menjalankan peperangan rohani kita? Nah, Tuhan menyediakan.

Kami mulai melihat penyediaan ini dalam apa yang disebut seluruh perlengkapan senjata Allah dan kemudian ketika perlengkapan senjata itu disajikan. Dan mungkin hal ini juga menarik setidaknya untuk dicatat, dengan cara kurung, bahwa dalam Roma 13, kata-kata itu hanyalah berarti “perlengkapan senjata terang”; di sini adalah kata yang lain, yang merupakan sesuatu yang lebih dari senjata agresi, senjata perang, tapi penutup yang lengkap secara keseluruhan – sesuatu yang lebih – seluruh perlengkapan senjata Allah ini.

Ketika saudara datang ke sebuah posisi Efesus, saudara datang ke sebuah posisi yang lebih tinggi daripada posisi Roma dan lebih tinggi juga daripada kedua posisi Korintus yang juga membawa masuk senjata-senjata keadilan. Saudara memerlukan seluruh persenjataan lengkap dalam posisi dan peperangan rohani yang sorgawi ini, dan ketika semua ini ditetapkan, hal ini, agak mencolok, dibagi menjadi dua bagian. Saya berharap saudara telah melihat bagaimana Rasul berbicara tentang hal ini. Ia berkata, “berikat-pinggangkan … berbajuziarahkan … berkasutkan … (setelah mengenakan)” dan mengenai ketiga lainnya ia berkata, “ambillah.”

Ikat-Pinggang Kebenaran

“Berikat-pinggangkan … setelah mengenakan ikat-pinggang” Kemudian mengenai ketiga hal ia berkata, “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan …” dan sebagainya, “dengan mengambil semuanya …” dan kemudian ia memberikan saudara tiga hal-hal lain. Sekarang, apakah gerakan halus yang harus saudara catat di sana? Sebab pada gerakan itu ada tergantung sesuatu yang penting secara rohani. Untuk sampai ke sana, mungkin saudara mungkin menempatkan diri di tempat Paulus pada saat ini, bersama-sama dengan penjaga Romawi. Ia tinggal bersama-sama dengan penjaga Romawi itu siang dan malam, penjaga Romawi itu ada terus bersama-sama dengannya sampai akhir, dan ia sungguh-sungguh memperhatikan prajurit itu dengan baik, dan ia melihat ini: bahwa laki-laki itu mengenakan baju-ziarahnya, ikat-pinggangnya, dan kasut kakinya dan ia tidak melepaskannya. Tapi ketika ada pelayanan aktif, atau tugas aktif, ia mengenakan ketopong-nya, dan mengambil perisainya dan mengambil pedangnya. Saudara dapat melihat penjaga itu duduk, sebagaimana adanya, dalam baju-ziarahnya, dengan mengenakan ikat-pinggangnya dan kasut kakinya. Itu adalah keadaan tetapnya, dapat dikatakan, ia selalu berpakaian demikian; tidak pernah melepaskan mereka. Apa pun yang lain yang ia lakukan, ia pergi lakukan dengan mengenakan pakaian itu, mereka ada secara permanen. Ketika ia datang bertugas ia pergi ke pasak dan mengambil ketopongnya dan mengenakannya, mengambil pedangnya dan perisainya; ia telah datang bertugas.

Yang satu adalah kondisi konstan dari awal dan yang satunya lagi adalah kondisi ketika ada tugas aktif, pelayanan aktif. Sekarang, hal itu disertai dengan makna yang penting yang harus kita akui. Kata-kata Paulus, “Berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuziarahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera,” “ber-,” itu adalah sesuatu yang telah dilakukan dan itu adalah sesuatu yang seharusnya telah dilakukan pada awal dan seharusnya tidak, dengan cara apa pun, ditinggalkan. Dengan demikian, saudara ingin tahu sifat atau arti dari hal-hal yang berdiri, yang menetap, hal-hal dalam apa saudara berdiri, bukan hal-hal yang saudara secara agresif pergi bertugas, tetapi hal-hal dalam apa saudara menetap, dalam apa saudara berdiri.

Dalam bab 5, kami berbicara tentang ikat-pinggang kebenaran, dengan berikat-pinggangkan kebenaran, ikat-pinggang kebenaran. Dan dengan semua yang harus dikatakan dan telah kami katakan tentang hal itu, apa yang tepatnya atau khususnya dimaksudkan di sana adalah apa yang Paulus di tempat lain sebut, “kebenaran Injil.” Sekarang, itu merupakan hal awal bagi orang percaya, dan hal itu membuat orang percaya kuat kepada peperangan sorgawinya; kebenaran Injil. Sekarang, apakah saudara cukup sehat dan kuat dalam kebenaran Injil? Kami tidak mengusulkan untuk menganalisa kebenaran Injil sekarang, tapi itu adalah sebuah ungkapan, sebuah istilah yang memiliki kepentingan yang luar biasa bagi orang percaya untuk akui. Sekarang saudara ambillah ungkapan itu dan pikirkanlah itu. Paulus pergi ke mana-mana dalam kekuatan kebenaran Injil. Itu adalah kekuatannya. Injil yang adalah kebenaran, dan apa Injil itu dalam kebenarannya. Injil … kabar baik, kabar baik yang sungguh-sungguh benar, terjamin, aman, tak dapat diubah, kebenaran Injil, berikat-pinggangkan kebenaran Injil. Jika musuh dapat menggoncangkan saudara di sana, dalam kaitannya dengan kebenaran Injil, ia telah merampok saudara dari kekuatan saudara dan mengalahkan saudara dalam perjuangan, tapi sementara saudara berdiri berikat-pinggangkan kebenaran Injil, saudara berada dalam posisi kekuasaan yang kuat. Ragu untuk sesaat saja akan kebenaran Injil, mempertanyakan kebenaran Injil, dan membiarkan musuh sejenak untuk melonggarkan ikat pinggang itu, atau membiarkan ikat pinggang itu untuk dilonggarkan untuk sesaat saja, dan kita mengalami kekalahan. Stabilitas dan daya tahan mutlak Injil, ke-tak-tergoncangkannya dari kenyataan besar Injil; berdiri berikat-pinggangkan dengan itu dan saudara memiliki kekuasaan, posisi yang kuat.

Saya tidak ingin menghabiskan lebih banyak waktu pada ikat-pinggang, tapi saya mengurangi semua yang telah kami katakan tentang ikat-pinggang kebenaran pada hal awal tentang ini itu. Ini adalah sesuatu yang saudara telah lakukan; saudara harus mempersiapkan akal-budi terus-menerus dalam hal kebenaran, tapi awalnya saudara harus sudah diikat-pinggangkan dengan kebenaran Injil dan berdiri di dalamnya, menetap di dalamnya – ini bukanlah hal ketika sedang tidak bertugas sama sekali. Ini adalah hal baik-atau-tidak-baik-waktunya: kebenaran Injil. Jadi Roh Kudus cukup tepat dalam mengambil pegangan akan hal ini, Paulus melihat bahwa laki-laki ini tidak pernah melepaskannya – bahwa ketika ia berada di hadapannya – ia tidak melihat apa yang dilakukannya ketika ia pergi ke tempat tidur – tetapi kita tidak seharusnya pergi tidur dalam peperangan ini; kita tidak pergi ke tempat tidur! Jadi posisi kita adalah bahwa sekali kita melilitkan ikat pinggang itu, kita tidak pernah melepaskannya. Paulus tidak pernah melihat laki-laki itu melepaskannya. Intinya bukanlah bahwa kita secara rohani melepaskan hal-hal lain, tapi apa yang Paulus catat adalah bahwa ini adalah hal-hal yang sekali telah dikenakan dan sejauh mana menyangkut dirinya, mereka adalah hal-hal yang tetap. Ia melihat laki-laki itu mengambil hal-hal yang lain saat ia datang bertugas.

Baju-Ziarah Keadilan

Dan apa yang benar mengenai ikat-pinggang kebenaran adalah benar mengenai baju-ziarah keadilan. Hal itu dilakukan sebelumnya, telah dilakukan. Mari kita perhatikan bahwa ini adalah sangat vital bagi laki-laki yang sekarang sedang kita pertimbangkan. Hatinya ditutupi oleh baju-ziarah keadilan ini. Untuk memahami hal itu (dan Paulus adalah guru besar tentang kebenaran) saudara harus mengumpulkan semua ajaran Paulus mengenai kebenaran, dan saudara harus mengambil dua kebenaran yang dibicarakan Paulus: keadilan hukum dan keadilan oleh iman.

Keadilan hukum adalah ini, bahwa seorang manusia dipegang benar-benar bertanggung jawab atas setiap detail dari itu dan seluruh keadilan itu tergantung pada detail yang paling kecilnya, sehingga jika dilanggar pada satu titik pun, manusia bertanggung jawab atas keseluruhannya, dan tidak ada tempat pertobatan dalam melanggar keadilan hukum, hal itu sangatlah menyeluruh. Persyaratan Allah begitu menyeluruh sehingga jika saudara melanggar hukum pada satu titik, saudara tidak memilik tempat pertobatan, saudara bersalah atas semuanya. Persyaratan menyeluruh Allah … dan di alam itu Allah tidak pernah berubah. Jangan sampai kita berpikir sejenak pun bahwa karena kita tidak berada di bawah hukum, kita tidak berada di bawah kewajiban untuk memuaskan Allah sampai ke seluruhnya pada pertanyaan tentang keadilan.

Ada beberapa orang yang berpikir bahwa karena kita tidak berada di bawah hukum, tetapi di bawah kasih karunia, bahwa standar hidup tidak begitu menuntut seperti standar Perjanjian Lama Tuhan. Kita harus segera menceraikan pikiran kita dari setiap pemikiran tersebut. Standar Allah tidak berubah dan jika saudara hidup di bawah hukum, saudara akan dihakimi oleh hukum dan bertanggung jawab atas keseluruhannya. Standar Allah tidak berubah. Kita tahu bahwa kita tidak bisa berdiri di hadapan itu, kita tidak tahan itu, hal itu adalah mustahil; tapi ada Satu yang telah mampu berdiri di hadapan itu, hanya Satu yang memenuhi itu, untuk memenuhi semua itu, semua kebenaran, dan memuaskan Allah dalam Manusia itu: Manusia yang inklusif, Manusia perwakilan, Manusia untuk umat manusia. Dan pekerjaan Manusia itu, yang adalah bagi kita, ditempatkan untuk kredit kita ketika kita menerapkannya oleh iman dan itu menjadi keadilan hukum terpenuhi, dan kita masuk ke dalam posisi yang semua keadilan hukum itu membawa manusia – setelah memuaskan Allah sampai keseluruhannya. Kita berada di luar di posisi itu, walaupun bukan milik kita; benar-benar tidak mungkin, tapi kita dibawa ke dalam kebaikan hal itu, ke dalam apa yang Manusia lain telah lakukan bagi kita sebagai manusia, sebagai Allah tetapi sebagai manusia. Dan kita mewarisi pertama-tama, kepuasan Allah dalam kebenaran yang sempurna oleh iman di dalam Kristus. Tapi lebih lagi, kita tidak hanya mewarisi oleh iman kebenaran yang diperhitungkan, tetapi kita menjadi milik kebenaran yang diberikan. Bagaimana? Dalam kelahiran baru kita, kita menerima Hidup itu yang adalah dari Allah dan Hidup itu adalah Hidup yang suci, sempurna, tanpa dosa. Hidup itu tidak di dalam daging kita, oleh karena itu daging kita tidak tanpa dosa atau sempurna; Hidup itu tidak di dalam manusia alami kita, oleh karena itu manusia alami kita tidak tanpa dosa atau sempurna, tetapi Hidup itu ada dalam roh yang telah diperbaharui kita dan tetap dalam dirinya sendiri sempurna. Ini adalah Hidup Ilahi, dan dari roh yang telah diperbaharui kita semakin kita berjalan terus dalam ketaatan iman, Hidup itu bekerja untuk membuat kita sempurna, kudus, benar.

Saudara harus menempatkan kedua hal ini bersama-sama untuk membentuk baju ziarah keadilan. Saudara harus mengenali semua nilai dari kebenaran yang diperhitungkan, dan ini merupakan faktor defensif yang luar biasa bahwa saudara dapat menghadapi musuh dalam posisi ini, “Engkau sungguh benar Iblis, ketika engkau berkata demikian; aku di dalam diriku sendiri tidaklah benar, aku adalah bagian dari yang buruk, tapi ada diberikan kepada-ku kebenaran yang adalah sempurna. Ada diperhitungkan kepada-ku kebenaran yang adalah sempurna, yang bukanlah milikku, tetapi yang diberikan kepada-ku, yang adalah bagiku, yang berdiri menggantikan aku, yang meliputi-ku; kebenaran dari yang Lain. Dan Allah melihat-ku dalam kebenaran itu, yang diperhitungkan kepada-ku.” Ini adalah faktor defensif yang besar bahwa, dan kalau saja kita punya pegangan yang cukup kuat atas apa yang kita sebut “hal objektif,” hal itu akan menjadi suatu perlindungan, baju ziarah yang melindungi bagian-bagian penting kita itu sendiri terhadap apa yang telah menjadi kehancuran, dan kekalahan, begitu banyak anak-anak Allah yang belum menerapkan itu; introspeksi ini, penilaian-diri, analisis-diri dan kecaman-diri, berkeliling mengelilingi diri kita sendiri dan mencoba untuk menemukan kebenaran di dalam diri kita sendiri dan karena kita tidak bisa menemukannya, tapi menemukan banyak hal-hal lain.

Musuh mempermainkan kita ke dalam malapetaka dengan banyak sekali umat-umat Tuhan sendiri yang telah ditebus karena mereka tidak dari awal berbajuziarahkan keadilan yang diperhitungkan ini dan mengenakannya selalu sebagai hal yang permanen. Itu bukanlah sesuatu yang saudara kenakan, itu tetap, setelah dikenakan: baju-ziarah keadilan. Saudara telah mengenakan baju-ziarah itu. Oh, dapatkanlah ke sisi apa yang diletakkan kepada kita, dikreditkan, diperhitungkan kepada saudara: kebenaran sempurna Allah dalam Kristus, tapi itu, sementara setengah yang mulia, itu hanyalah setengah. Setengah yang lainnya ada hubungannya dengan tanggung jawab kita; bahwa kita telah menerima kebenaran oleh iman dalam kenyataannya, tidak sebagai yang diperhitungkan saja, tetapi sebagai yang diberikan dalam kehidupan baru itu. Kita telah menerima kebenaran Allah dalam kekuasaan, dalam kenyataan. Dalam kehidupan yang baru kita telah mengambil bagian dalam kodrat Ilahi. Kekudusan Allah sebagai kodrat yang baru ada di sana menetap di dalam kita untuk mengembangkan dan untuk membawa setiap bagian lainnya dari pribadi kita menjadi tunduk kepada-Nya; kekudusan yang progresif.

Sekarang, yang terkasih, ini juga merupakan bagian dari pertahanan kita, dan itu berarti ini: bahwa saudara dan saya harus hidup kepada apa yang kita tahu di dalam hati kita dalam kaitannya dengan apa yang benar di hadapan Allah. Roh Allah itu di dalam kita, Roh kekudusan, Roh kelahiran baru kita menetap di sana sejak kelahiran kita dari atas, menjadi saksi kehendak Allah, menjadi saksi kebenaran oleh Hidup dan kesalahan dengan kematian dan ada didirikan di dalam kita hukum Allah dalam kaitannya dengan kebenaran. Hanya saat kita hidup sesuai dengan ukuran cahaya, pengetahuan, dan saksi mengenai kehendak Tuhan itu bahwa kita memiliki pertahanan apa pun.

Kami tahu dengan cukup baik dalam pengalaman bahwa jika ada sesuatu yang salah, kami tahu bahwa ada sesuatu yang tidak benar dalam hati kami, jika kami tidak menyesuaikan hal itu, musuh memiliki jalannya dengan kami dan kami dirampok dari kekuasaan kami, ditarik keluar dari posisi dan panggilan sorgawi kami, dan peperangan kami adalah hal yang sia-sia. Sehingga sementara kami bersukacita dalam kebenaran yang diperhitungkan kepada kami dan itu adalah pertahanan yang kuat, harus ada rekan pendamping kebenaran yang diberikan dan kami hidup sesuai dengan standar dari pengetahuan kami. Setiap ketidakbenaran dalam hidup kita adalah kehancuran kita sendiri; itulah di mana tanggung jawab kita datang masuk. Tapi mengambil di sisi lain, sisi lebih bahagianya, sementara kita melakukan kehendak Allah, tidak menoleransi dosa yang diketahui, menyingkirkan setiap kejahatan jenis apa pun, kita memiliki kekuasaan.

Saya pikir pertanyaan tentang kebenaran praktikal adalah salah satu yang penting bagi orang percaya. Hal ini tidak hanya hidup sesuai dengan suatu ajaran sebagai ajaran. Ada banyak orang yang berpikir tentang kerohanian sebagai sesuatu yang terpisah dari keadilan dan kebenaran umum, sangat rohani, tapi sangat tidak benar. Saudara pikir saudara dapat menjadi rohani – salah satu orang dan pemimpin rohani di antara umat Tuhan, namun sangat tidak benar dengan karyawan saudara dan dalam urusan bisnis saudara. Hal-hal mungkin semuanya miring dalam bisnis maupun sisi domestik kehidupan saudara, atau saudara mungkin sangat tidak benar dengan majikan saudara. Pertanyaan mengambil upah dan tidak memberikan ukuran pekerjaan yang adil adalah pertanyaan kebenaran sama seperti pertanyaan memberi upah yang tidak sepadan dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan. Ada dua sisi pada pertanyaan itu, yaitu, kebenaran. Dan Allah menetapkan pandangan-Nya pada itu, dan itulah sebabnya Tuhan berkata, “Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Tuhan adalah Hakim kebenaran dalam hal ini.

Keadilan Ilahi yang benar-benar adil, apa pun yang serba salah dengan itu adalah kelemahan; kita tidak bisa hidup di sorga pada tingkat itu, kita tidak dapat menang atas yang jahat. Kita mungkin dapat berbicara banyak tentang kebenaran yang diperhitungkan, tetapi jika kebenaran yang diberikan kurang, ada sesuatu yang salah. Kita mungkin berbicara banyak tentang berbaju-ziarahkan keadilan, tetapi berbaju-ziarahkan keadilan berarti menjadi benar-benar adil dalam setiap hubungan kita dan setiap urusan kita, dan kita harus memastikannya demikian. Saudara tidak bisa mengambil setengah jam tidak bekerja dan mengambil upah untuk itu tanpa membangkitkan seluruh pertanyaan tentang kebenaran jika saudara tidak membuat baik. Dan dalam setiap aspek kehidupan kita pertanyaan-nya akan datang – apa yang dikehendaki Allah? Dan semakin kita datang kepada apa yang kita ketahui akan kehendak Tuhan, kita berada dalam posisi kekuasaan yang kuat. Apakah ada hal lain yang lebih praktikal dari itu? Saudara berkata kita keluar dari alam ajaran! Kita tidak berada di sana sama sekali, kita memiliki kaki kita pada dasar yang kokoh. Saya pikir kita bisa meninggalkan baju-ziarah keadilan. Semoga Tuhan berbicara kepada hati kita dan membuat kita sangatlah hidup terhadap semua pertanyaan tentang kebenaran di hadapan-Nya. Setelah berbaju-ziarahkan keadilan, dan berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera, kabar baik tentang perdamaian. Itu juga adalah sesuatu yang telah dilakukan, kata rasul. Sekarang, apa yang ia maksudkan dengan kata-kata ini?

Kakimu Berkasutkan Kerelaan Untuk Memberitakan Injil Damai Sejahtera

“Kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” Paulus melihat kasut kaki prajurit itu dan ia menyadari sesuatu tentang kasut kaki itu. Hal ini terlihat oleh mereka yang memahami bahasa Yunani; mereka melihat apa yang Paulus lihat. Hal ini tidak jelas dalam terjemahan kita. Apa yang Paulus lihat dan katakan, kata Yunani-nya di sini adalah ini, “Setelah mengikat kaki-mu dengan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” Ia melihat bahwa kasut kaki itu terikat padanya, dan bahwa laki-laki ini tidak melepaskannya, tapi menjaganya tetap terikat, dan bahwa setelah mendapatkan mereka terikat pada kakinya, yang mewakili suatu kesiapan taat, siap sedia dalam keadaan darurat; menemukan saudara dengan kasut kaki saudara terikat pada kaki saudara. Jika, ketika saudara harus melakukan ikatan kaki, saudara mungkin akan memberikan musuh saudara kesempatan baik jika saudara tidak siap, saudara tidak siap sedia, dan apa yang Paulus bicarakan di sini hanyalah ini: dari awal siap selalu dengan Injil, siap akal budi dalam Injil, selalu ada. Siap selalu, katanya di tempat lain, untuk memberikan jawaban, tapi di sini panggilannya adalah kesiapan selalu dalam Injil damai sejahtera.

Bagaimana hal ini menjadi faktor dalam kekuasaan rohani dan kemenangan rohani? Nah, hal ini sangatlah sederhana dan oleh karena itu sangatlah praktikal. Dengan cara ilustrasi, saudari kami Nona Sinclair mengatakan kepada kita, ketika ia memberikan kesaksiannya di sini – banyak dari saudara yang akan ingat – bahwa saudara tertentu pergi menemuinya di sebuah panti jompo dan berbicara kepadanya tentang jiwanya, masalahnya yang adalah bahwa ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Dan saudara itu, ingin memberikan hal itu beberapa bentuk ekspresi yang cukup pasti dan berbeton, memintanya untuk menulis namanya pada suatu kartu yang terdapatkan di atasnya sebuah deklarasi penerimaannya akan Tuhan Yesus, yang ia lakukan. Di kamarnya ia menulis namanya di bawah deklarasi telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya ini, dan meletakkannya di atas meja. Dan ketika saudara itu berdiri untuk pergi, ia pergi dengannya sampai ke pintu. Ketika ia kembali ke kamarnya ada seorang perawat di kamarnya. Nona Sinclair sekaligus melihat kartu itu dan bertanya-tanya apakah perawat itu telah melihatnya. Untuk sesaat, sesaat yang langsung berlalu, seluruh masalahnya dipertaruhkan. Haruskah ia menutupi kartu itu sehingga perawat itu tidak melihatnya? Ia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan; ia mengenakan baju ziarah keadilan. Jika ada sesaat saja kompromi, iblis akan dapat masuk dan merusaknya dan memasukkannya lansung ke dalam perbudakan, tapi ia sudah siap, berkasutkan dalam Injil tanpa kompromi.

Sekarang, itu merupakan ilustrasi dari hal ini: siap, sedia. Jika kita malu akan Injil, malu untuk memberikan kesaksian kita, jika kita beralasan diri dengan menginginkan kesempatan khusus dan kita tidak pernah waspada, selalu siap, berdiri di atas kaki kita dengan kasut kaki kita, atau jika kita membuat kompromi dalam setiap cara apa pun tentang kesaksian kita, baiklah, kita tidak sedang berada di atas di tempat kekuasaan, kita tidak berada di tempat kekuasaan, kemenangan. Musuh akan terus mencoba untuk menyeret kita ke dalam posisi di mana kita gagal pada satu kesempatan. Kita tidak siap dengan Injil kita. Kita ingin keadaan khusus untuk menarik kita keluar bukannya selalu siap. Dan ini indah, yang terkasih, bagaimana, jika saudara siap, benar-benar berdiri di atas kaki saudara, jika saudara hidup dalam keadaan itu, kesempatan yang saudara dapatkan. Saudara dapat melakukan perjalanan dan benar-benar tidak ada apa pun yang terjadi karena saudara tidak keluar dengan maksud bisnis. Tetapi jika saudara pergi dalam sikap, “Apa yang ada dalam perjalanan ini yang dapat menjadi untuk Tuhan? Apakah ada sesuatu sama sekali bagi Tuhan di sini?” Hal ini indah bagaimana saudara mendapatkan kesempatan-kesempatan itu. Kami telah mencobanya, kami tahu tentang hal ini, kami telah mencoba dan gagal, tapi saudara lihat, musuh sedang mendapatkan keuntungan, atau untuk mengatakannya dengan cara lain, kita tidak sedang berada di tempat otoritas dan kuasa atas musuh. Itulah sebabnya Paulus berkata tentang hal ini: hal ini telah dilakukan sekali untuk selamanya, kasut kaki ini harus terikat dan tetap terikat; kesiapan dalam Injil damai sejahtera, kesiapan dengan kesaksian saudara. Sekarang, dapatkah kita lebih praktikal dari itu?

Saya bertanya-tanya apakah kita, orang Kristen yang lebih dewasa semuanya hanyalah tertarik dengan jiwa, selalu waspada dengan Injil kita. Apakah kita demikian? Ada bahaya dari kemajuan rohani sejauh jarak tertentu bahwa saudara kehilangan ketajaman saudara dalam Injil. Kita tidak boleh demikian. Tuhan memanggil kita kembali ke tempat kekuasaan rohani dengan hanya mengatakan kepada kita dalam istilah-istilah sederhana ini, “Sekarang, lihatlah di sini, engkau harus selalu siap dalam Injil-mu.” Siap dengan itu di pintu depan dengan pedagang saudara, siap dengan itu – itu tidak berarti bahwa saudara harus buru-buru masuk di mana-mana dan melakukan segala macam hal-hal fanatik, tapi itu berarti bahwa saudara akan waspada dan berperhatian. Ini adalah hal yang tidak boleh terlepaskan, dan untuk berkasutkan. Sejauh mana Paulus bersangkutan, ia tidak pernah tanpa kasut kakinya. Itulah intinya, dan sejauh mana kita bersangkutan, kasut kaki itu tidak pernah boleh dilepaskan; kesiapan dalam Injil. Ketiga hal tersebut adalah hal yang taat, hal-hal yang telah dilakukan dari awal.

Setelah melakukan semua ini, ia datang ke tiga hal lainnya yang sekarang saudara dengan sengaja ambil. Saudara sekarang mengambil apa yang mungkin saudara sebut alat defensif-ofensif. Saudara mengenakan ketopong saudara dan itu adalah defensif-ofensif, dan ofensif-defensif; perisai adalah ofensif-defensif dan pedang mungkin adalah lebih ofensif daripada defensif. Namun, mungkin Tuhan Yesus tidak hanya menyerang musuh dengan Firman Allah, tetapi Ia membela diri dengan Firman Allah. Saya tidak akan meneruskan hal ini sekarang. Kita telah berurusan dengan kesederhanaan, tetapi hal-hal yang memiliki nilai yang nyata dan praktikal. Mari kita pastikan bahwa kita telah melakukan ini. Jika kita masih belum, mari kita sekarang juga pastikan ini, bahwa hal tersebut diselesaikan, bahwa hal ini telah dilakukan dalam kaitannya dengan tiga hal tersebut.

Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.