oleh T. Austin-Sparks
Surat kedua kepada jemaat di Korintus, surat kedua kepada jemaat di Korintus, pasal 4: “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini …” dua kata ini akan menjadi kunci untuk meditasi dan pertimbangan kita pada malam ini, dan mungkin, jika Tuhan menghendakinya, untuk beberapa malam yang akan datang.
“Pelayanan ini.” Pelayanan ini. Seperti yang saudara ketahui, kami menggunakan beberapa malam ini dengan tujuan untuk kembali menyatakan dan menjelaskan apa yang kami percaya adalah makna dan rencana Tuhan dalam jemaat dan dalam kita yang telah dibawa (oleh kasih karunia dan belas kasihan-Nya) ke dalam naungan-Nya sebagai suatu bangsa di sini. Hal ini sangat penting bahwa dari waktu ke waktu seiring berjalannya waktu dan perubahan sekutu, bahwa kita tetap meletakkan dengan sangat jelas di hadapan kita rencana penuh Allah itu ke dalam mana Dia telah memanggil kita.
Sementara kita selalu mencari cahaya baru dan tetap terbuka pada instruksi dan nasihat baru dari Tuhan, kita harus melestarikan visi asli dan tetap sejalan dengan apa yang telah menjadi obyek pemahaman kita. Dan ini adalah pelayanan jemaat – sebuah pelayanan di mana jemaat telah dipilih Allah dan di mana jemaat dilengkapi oleh Allah. Ini adalah sebuah pelayanan. Sejauh mana kita di sini bersangkutan, kami merasa bahwa Tuhan telah sangat banyak meletakkan beban ini pada kami untuk berusaha untuk tetap sejalan dengan pelayanan akan seluruh maksud Allah. Dan, seperti hal-hal yang ada pada zaman ini, hal ini sangat diperlukan bahwa ada terpelihara sebuah pelayanan di antara umat Tuhan, untuk umat Tuhan, supaya mereka akan lebih baik dilengkapi dengan kekayaan rohani dan ukuran Kristus yang lebih besar untuk memperkuat semua umat Tuhan sampai pemenuhan panggilan kudus mereka di dunia ini.
Sekarang, Paulus di sini berkata, “Kami telah menerima pelayanan ini.” Saya pikir hal ini telah cukup jelas dari konteks yang lebih besarnya kata-kata itu, bahwa ketika ia berkata “kami”, ia menyertakan jemaat di Korintus dan dirinya sendiri dan saudara-saudaranya yang berada bersamanya di dalam pelayanan. Di kemudian, misalnya, ia akan berkata: “Kita semua dengan muka yang tidak berselubung, ini adalah pelayanan seluruh jemaat yang ada di pandangan rasul Paulus. “Pelayanan ini” adalah apa yang Tuhan ingin seluruh jemaat untuk memenuhinya dan ini adalah hal yang sangat penting bahwa seluruh jemaat (dan itu termasuk setiap orang dari kita yang ada di sini pada malam ini, walaupun itu meliputi jauh keluar), ini adalah hal yang sangat penting bahwa setiap orang dari kita menyadari bahwa kita dipanggil Allah tidak hanya untuk diselamatkan dan masuk ke dalam kemuliaan tertinggi, tetapi terutama ke dalam pelayanan – pelayanan dari Tuhan untuk Tuhan; dari Tuhan, kepada Tuhan. Kami telah menerima pelayanan ini! Dan ketika rasul Paulus mengatakan “pelayanan ini”, saudara perhatikan bahwa seluruh konteks surat ini menetapkan apa yang ia maksudkan dengan “pelayanan ini”. Ini adalah pelayanan yang bersifat, berkarakter, dan memiliki konstitusi tertentu sehingga jika hal ini benar bahwa jemaat berada di sini khususnya dan utama-nya untuk memenuhi sebuah pelayanan, dan kita berada di dalamnya, kita harus tahu apa pelayanan itu, dan kita harus sejalan dengan pelayanan itu.
Rasul Paulus kemudian pertama menarik perhatian pada apa jemaat itu sesungguhnya, dalam dirinya sendiri, apa yang dimaksudkan dengan “kami”, dan kemudian ia melanjutkan dengan panggilan jemaat itu. Karakter jemaat dipengaruhi dengan panggilannya. Jika kita dapat dengan jelas memahami panggilan kita, kita harus dengan lebih tegas menyadari sesungguhnya kita harus menjadi seperti apa. Dorongan, motif, dinamis “menjadi” dapat ditemukan di dalam panggilan, dalam panggilan, di dalam untuk apa sesungguhnya kita berada di sini; yaitu, di dalam rencana Ilahi. Apakah saudara memahami hal itu? Biarkan saya ulangi lagi: bahwa kita akan menemukan inspirasi kita untuk menjadi apa yang seharusnya kita menjadi, ketika kita telah memahami dengan cukup untuk apa sebenarnya Tuhan telah memanggil kita, yaitu, untuk melakukan, karena kita tidak bisa melakukan itu dan memenuhi panggilan kita kecuali kita adalah dari jenis tertentu, dari karakter tertentu – hal ini tidak terjadi begitu saja secara mau tak mau. Tuhan membutuhkan jenis tertentu “kami” untuk jenis pelayanan tertentu ini. Itu adalah seluruh kekuatan surat ini, seperti yang saudara ketahui. Rasul Paulus berusaha untuk menunjukkan apa sesungguhnya pelayanan itu, dan dengan menunjukkan pelayanan itu, meng-inspirasikan, dan mendorong, dan menasihati jemaat untuk menjadi layak bagi pelayanan itu; untuk menjadi semacam jemaat yang diperlukan untuk memenuhi pelayanan itu.
Jadi kita mulai pada malam ini dengan mempertimbangkan: -
Apa yang membentuk pelayanan ini … ada sangat banyak yang bisa dikatakan, dan saya mengaku pada saudara bahwa saya begitu penuh sehingga saya paling bersemangat untuk segera membahasnya; bahaya-nya bagi saya adalah untuk menyerbu masalah ini, tapi kami akan berusaha untuk membatasi diri untuk sedikit waktu ini pada malam ini untuk salah satu aspek atau fase dari pelayanan ini. Ini adalah apa yang rasul Paulus maksudkan ketika ia berulang kali berbicara tentang “rencana Allah”. Perhatikan bahwa itu adalah sebuah konsepsi yang memiliki ciri khas di dalam hati dan pikiran rasul. Kita sangat mengenal, misalnya, dengan kata-kata dari Roma 8:28, ayat terakhirnya yang adalah: “terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Terpanggil! Sesuai dengan rencana Allah. Dan sekali lagi di Efesus pasal 1, ayat 9: “Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus” – yaitu, di dalam Kristus. Ayat 11: “Aku katakan “di dalam Kristus”, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan – kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.” Dengan sesuatu rasul Paulus meng-istilahkan “Rencana … rencana kekal” di dalam pikiran, bahwa jemaat memiliki keberadaannya.
Saat kami datang untuk melihat ayat-ayat ini dan mempelajarinya, menganalisanya, kami temukan bahwa rencana ini memiliki beberapa aspek. Yang pertama, hal ini terbukti dengan sempurna, dengan keseluruh adalah untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu. Itulah rencananya: secara keseluruhan, untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu.
Dan kemudian, di tempat kedua, rencananya adalah untuk mewujudkan, atau mengungkapkan kepenuhan Kristus di dalam, dan kepada, seluruh alam semesta ini. Itu adalah “keputusan kehendak-Nya.”
Dan kemudian di tempat ketiga, kami menemukan bahwa, untuk itu, untuk itu, Allah, sebelum dunia dijadikan kekal, memilih, atau menentukan, jemaat (itu yang disebut “jemaat”) untuk menjadi alat rencana ini.
Lihatlah itu dengan sedikit lebih dekat, ketiga hal itu. “untuk … (dan hal ini dikatakan dalam beberapa cara yang berbeda di dalam terjemahan yang berbeda) untuk merangkum segala sesuatu di dalam Kristus”, atau “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu”, atau lagi, “untuk menyatukan kembali segala sesuatu di dalam Kristus, atau, sekali lagi, “untuk mempersatukan di dalam satu segala sesuatu di dalam Kristus.” Itulah penjelasan yang utama akan Tuhan Yesus.
Paulus yang terutama hanyalah tertarik pada makna kekal akan Kristus dan atas panggilan-Nya di dalam rencana Allah. Oleh karena itu, sungguh hanya ada sangat sedikit di dalam seluruh tulisan-tulisan Paulus, mengenai kehidupan duniawi Tuhan Yesus – kenyataannya adalah tidak ada apa pun dari kelahir-Nya sampai ke salib-Nya. Paulus tidak memberikan kita cerita apa pun mengenai perjalanan Tuhan Yesus ketika Ia berada di bumi; akan mukjizat-mukjizat-Nya; akan wacana-wacana-Nya – Paulus nyatanya tidak mengatakan apa pun mengenai seluruh periode itu. Jika ia memiliki sesuatu yang ingin dikatakan mengenai Tuhan Yesus dalam kaitannya dengan itu, ini adalah hampir seluruhnya mengenai arti dari inkarnasi, yaitu, pengosongan diri-Nya, perendahan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba, dan dalam keadaan sebagai manusia – nah, hal itu balik kembali ke pada awalnya. Dari sana dan seterusnya ia nyatanya tidak memiliki apa pun untuk dikatakan sampai ia datang ke Salib – ia memiliki banyak yang dapat dikatakannya tentang hal itu.
Paulus tidak peduli dengan Kristus yang duniawi yang ada dalam sejarah; dia peduli dengan arti penting akan Pribadi-Nya dan pekerjaan-Nya yang kekal. Dan itu adalah alasan mengapa sebagian besar dia begitu sering menggunakan gelar “Kristus” dan “Sang Kristus”, yang merupakan gelar yang lebih besar dari “Yesus”. Dia sering berbicara, tentu saja, tentang Yesus, tetapi gelar besar Paulus bagi-Nya adalah “Kristus”, dan “Sang Kristus”, yang berhubungan dengan pengurapan-Nya untuk panggilan-Nya, untuk memenuhi rencana besar-Nya di alam semesta ini. Kristus yang kekal-lah yang Paulus pedulikan. Dan dialah yang, dengan cara yang unik, aneh dan tertentu ini, membawa kita ke panggilan kekal itu. Dia menunjukkan kepada kita bahwa di dalam keputusan kehendak-Nya yang kekal itu, Anak dimaksudkan untuk menjadi jumlah dari segala hal, dan segala hal yang menjadi jumlah-Nya: “Dia harus memenuhi segala sesuatu”, dan “dalam segala sesuatu Ia yang lebih utama”, “segala sesuatu ada di dalam Dia” dan segala sesuatu di alam semesta ini harus menemukan pusat dan kekuatan menyatukan di dalam Kristus. Itu adalah rencana Ilahi.
Kemudian hal-hal berlanjut, seperti yang telah kami dengan baik ketahui, sampai ke titik di mana lawan bertekad besar dari itu masuk ke dalam alam semesta ini. Ini adalah sesuatu yang saudara dan saya seharusnya mungkin lebih terkesan, bahwa seiring setiap garis rencana Ilahi mengenai Tuhan Yesus, ada gerakan yang melawan di alam semesta ini. Apakah Allah berniat dan menentukan bahwa di dalam dan melalui Anak-Nya kemuliaan Allah harus dinyatakan di alam semesta ini? Ini harus menjadi kemuliaan di dalam dan oleh Kristus Yesus; dan kami memiliki banyak data tentang hal itu. “Baiklah”, kata gerakan berlawanan ini, “kami akan menjadikan ini urusan kami untuk memastikan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan Yesus dibawa ke dalam penghinaan dan aib”. Sungguh banyak sejarah akan hal itu! Saudara tidak dapat membawa apa pun dari Tuhan Yesus masuk ke dalam untuk kemuliaan tanpa berhadapan dengan gerakan berlawanan ini untuk membawa kemuliaan itu ke dalam celaan, ke dalam penghinaan, ke dalam ketidakhormatan, dan untuk menggagalkan dan menghalangi kemuliaan.
Apakah kesejahteraan, kekayaan Kristus dan segala sesuatu yang ada di dalam Kristus yang akan dipersembahkan dan dinikmati? “Baiklah”, kata gerakan berlawanan itu, “Segala sesuatu yang berhubungan dengan Kristus, kami akan bawa ke dalam kemiskinan. Kami akan melawannya”. Dan ada banyak sejarah di dalam itu – kemiskinan, kemiskinan dari apa yang memiliki nama Kristus di dalam dunia ini! Kemiskinan rohani, kekurangan; hal ini seperti itu.
Dan sehingga saudara mengikutinya sepanjang waktu, dan di setiap titik di mana Allah menentukan sesuatu tentang Anak-Nya, saudara menemukan gerakan berlawanan. Dan di sini berfokus pada masalah ini mengenai “mempersatukan”, mempersatukan, mengumpulkan, menyatukan, mempersatukan di dalam satu segala sesuatu di dalam Kristus. “Baiklah”, kata gerakan berlawanan itu, “Kami akan menjadikan ini urusan kami untuk memecahbelahkan segala sesuatu yang memiliki nama Kristus di atasnya. Kami tidak akan berhenti pada apa pun untuk melawan gerakan menyatukan itu di dalam Kristus. Kami akan membubarkannya entah bagaimana!” Dan sebagaimana banyaknya sejarah yang ada mengenai hal itu!
Jika jemaat mendapatkan keberadaannya untuk rencana itu, nah, musuh tidak akan meluputkan dirinya dari merusak rencana tersebut di jemaat. Kami akan datang ke hal itu lagi dalam sekejap, tapi di sini kita menemukan diri kita di alam semesta yang hancur dan terganggu di setiap arah dan di setiap hubungan; tidak berhenti singkat dari apa yang disebut “jemaat”. Saya dengan sangat hati-hati mengatakannya seperti itu – apa yang disebut jemaat. Tapi rencana Allah berdiri dan kehendak yang telah ditetapkan-Nya, keputusan kehendak-Nya, akan akhirnya dan pada akhirnya dipenuhi. Dia akan “mempersatukan di dalam satu segala sesuatu di dalam Kristus.”
Sekarang, saudara lihat, Allah terlibat lebih dalam dari pengindraan dan penglihatan kita, dalam hal penyatuan kembali di dalam Anak-Nya ini. Dan prinsip dasar dari penggabungan, penyatuan kembali ini, prinsip dasar ini adalah Kristus sendiri! Jika saudara memahami hal itu, saudara akan dapat melewati banyak kesulitan besar. Dasar persatuan adalah Kristus sendiri. Banyak, banyak hal-hal yang dianggap sebagai cara untuk mempersatukan atau dasar untuk persatuan, tapi tidak, hanya ada satu dasar persatuan, dan itu adalah Kristus sendiri. Dan di mana Kristus berada, ada, di bawah dan di luar apa pun yang mungkin hadir, ada kesatuan. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Saudara mungkin memiliki banyak yang ekstra, tambahan-tambahan, hal-hal yang dibangun di atas itu, yang bukanlah Kristus, tetapi pergi tepat ke paling dasar dari semua itu, ke kenyataan mendasar akan Kristus di dalam batin dengan kelahiran baru dari atas, dan saudara memiliki sesuatu yang sama. Ada kesatuan. Kristus sendiri adalah Hukum persatuan baru ini, tapi seberapa banyak kesatuan terwujud yang akan ada, akan tergantung pada seberapa banyak Kristus yang ada. Itu, tentu saja, akan menjadi dakwaan yang mengerikan, apakah tidak demikian, akan banyak hal di mana ada perpecahan di antara umat Tuhan. Ini akan dikatakan, “Nah tidak ada cukup Kristus! Kalau saja Kristus lebih ada … hal ini tidak akan begini.” Jadi hal ini menyelesaikannya sendiri ke soal kebesaran dan kepenuhan Kristus.
Jika apa yang telah kami katakan (dan terlebih lagi semua yang terletak di balik itu) adalah benar, betapa besarnya Kristus; bahwa Dia memiliki kapasitas untuk mengisi alam semesta ini! Dan ini tidak hanya kata-kata; bukan hanya pernyataan sembarangan, hal ini dapat ditanggung dalam berbagai cara yang mungkin kami tidak harus mengambil waktu pada malam ini untuk menunjukkannya, kecuali dalam satu cara.
Saudara tahu, saudara dapat mengambil panduan apa pun dari setiap subjek atau subjek dalam pengetahuan manusia, sebesar apa pun yang mungkin panduan itu – penuh, dan rinci, dan komprehensif – dan saudara dapat menguasainya. Saudara dapat menguasainya, saudara dapat mendapatkan substansi dari itu, sehingga hal itu ada di dalam diri saudara dan saudara dapat menyimpan panduan itu dan tidak perlu lagi untuk mengacu kembali padanya – saudara memilikinya. Panduan itu mungkin sangatlah komprehensif, tapi saudara telah memilikinya, saudara tahu semua yang ada di sana. Saudara tidak akan pernah bisa melakukan itu dengan apa pun yang berhubungan dengan Kristus! Sebuah fragmen kecil dari pelayanan tertulis yang dapat saudara baca dalam lima belas atau dua puluh menit, seperti surat (yang disebut) kepada jemaat di Efesus, atau Filipi, atau Kolose, membaca seluruhnya hanya dalam beberapa menit, namun tidak pernah habis setelah dua puluh abad, dan masih lebih dalam dan lebih lengkap dari semua yang selama dua puluh abad pernah mampu mengekstrak darinya! Hal ini terkait dengan Kristus, dan dibutuhkan lebih dari seluruh waktu untuk memahami-Nya, mengerti Dia. Dia masih di luar jangkauan kita, masih di luar jangkauan kita … jauh melampaui kita! Dia adalah sebuah alam semesta.
Dia memiliki kapasitas untuk mengisi segala sesuatu; Dia tak habis-habisnya, tetapi tidak hanya dalam hal ukuran atau tingkat, tapi dalam hal karakter. Hal ini tidak hanya bahwa Dia akan mengisi segala sesuatu, tetapi Dia akan memberikan karakter kepada segala sesuatu. Dan sungguh betapa indahnya hal ini ketika Tuhan Yesus masuk ke dalam! Perubahan yang Dia buat dalam karakter! Dan jika hal ini benar, seperti yang telah kami gambarkan, bahwa Dia mampu mengisi seluruh waktu, dan melampauinya dalam kaitannya dengan ukuran, Dia bisa mengubah seluruh alam semesta ini dengan karakter-Nya. Dia bisa memberikan karakter ke semua hal yang berbeda, dan yang tidak dapat ditemukan di mana pun selain di dalam diri-Nya sendiri. Kita mengetahui itu, kita mengetahui bahwa, bahwa di mana Kristus berada, sungguh, ada sesuatu yang berbeda. Semua nabi-nabi manusia, semua guru-guru mereka, semua agama mereka, semua filsafat mereka (seindah-indahnya mereka pikir semua itu) mereka tidak mengubah karakter. Mereka tidak membuat perubahan konstitusi yang radikal ini di dalam manusia, tetapi Dia mengubahnya! Oleh karena itu, di dalam Dia tidak hanya ukuran, tetapi juga karakter akan alam semesta yang akan datang. Alam ini akan mengambil sifatnya dari-Nya. Dia mampu melakukan hal itu. Itulah Injil, bahwa tidak ada satu tokoh terpencil, atau titik, atau makhluk di dalam semesta ini yang tidak dapat diubah oleh Yesus Kristus, dan dibuat menjadi berbeda. Dia adalah ukuran, Dia adalah sifat, tetapi Dia juga adalah kriteria!
Segala sesuatu di alam semesta ini pada akhirnya akan dihakimi oleh-Nya, menurut Dia. Bukan berarti Dia duduk di atas sebuah kursi pengadilan pada beberapa waktu, dan mengumpulkan segala sesuatu di hadapan-Nya, dan menghakimi secara obyektif – itu adalah mentalitas dan pikiran kita mengenai penghakiman. Mari kita pahami bahwa ini adalah rohani, dan bahwa segala sesuatu akan dihakimi menurut ukuran Kristus yang ada; menurut bagaimana mereka mengukur sampai kepada-Nya – Dia adalah standar, Dia adalah kriteria. Dia adalah tali pengukur Allah untuk segala sesuatu. Dan dengan Allah, segala sesuatu, segala sesuatu dihakimi dengan cara ini: “Tempat apa yang telah kau berikan pada Anak-Ku? Tempat apa yang bisa kau berikan kepada Anak-Ku? Tempat apa yang kau miliki kesempatan untuk berikan kepada-Nya? Tempat apa dari semua yang diberikan kepada kau, kau mungkinkan bagi-Nya? Apakah hasilnya?” Allah akan benar dalam penghakiman-Nya. Manusia yang memiliki sangat, sangat sedikit Kristus, Allah akan benar jika mereka tidak bisa memiliki lebih banyak. Tapi, saudara lihat, banyak atau sedikit, setelah semuanya, datang kembali ke hal ini: itu adalah Kristus, Kristus yang adalah kriteria dari segala sesuatu.
Semua itu, kemudian, dan banyak lagi, ditemukan dalam fragmen pertama ini akan rencana: “untuk merangkum segala sesuatu di dalam Kristus”; “untuk mempersatukan di dalam satu segala sesuatu di dalam Kristus.”
Kemudian saudara tiba pada: -
Alat pilihan, apa yang kita ketahui dengan nama “jemaat”. Apa sebenarnya arti dari pemilihan? Karena jemaat ini yang terpilih, yang menjawab kepada pikiran tertentu dan unik ini di dalam pikiran Allah dari kekekalan. Apa arti dari pilihan? Kami telah menelusuri jauh melebar, saya pikir, mengenai jawaban nyata untuk pertanyaan itu di dalam Firman Allah. Kalau saja kita menyadari bahwa pemilihan pada dasarnya terkait dengan panggilan dan bukan dengan keselamatan, kita akan diselamatkan dari banyak kesulitan.
Hal ini adalah “terpilih sesuai dengan rencana Allah,” terkait dengan sebuah panggilan! Ini adalah “pilihan” dengan makna, dan ini bukan hanya untuk diselamatkan dan untuk sampai tiba di Sorga – “pelayanan ini” –lah yang mengatur pemilihan. “Pelayanan ini” adalah sebuah pelayanan akan sesuatu yang terpilih Allah untuk memenuhi-nya. Pastikan saudara cukup jelas tentang hal itu, dan bebaskan pikiran saudara dari pikiran lain ketika kata “pemilihan”, atau “ditakdirkan”, atau “ditentukan” ditemukan – segera berfokuslah pada ini: rencanalah yang ada di dalam pandangan, bukan hanya keselamatan; ini adalah rencana.
Apa rencana dari pemilihan – yaitu, sifat pemilihan, atau makna dari pemilihan, panggilannya – apa tujuan dari pemilihan? Sekali lagi, rencana dari pemilihan adalah Kristus, ini adalah Kristus! “Dipilih di dalam Dia” untuk tujuan ini yaitu untuk menjadi alat Allah dan wahana untuk wahyu Yesus Kristus di bangsa-bangsa dan selebihnya, di yang sorgawi. Saya mengikuti dengan ketat, jika saudara peduli untuk mengikuti dengan Firman, saya menetap dengan ketat pada Kitab Suci dalam semua ini. “Supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga.” Di dalam bangsa-bangsa dan di luar bangsa-bangsa, panggilan ini harus dipenuhi – ini adalah Kristus!
Kita semua, teman-teman, telah dipilih di dalam Kristus untuk mengungkapkan Kristus, untuk mewujudkan apa Kristus itu. Lalu apa tuntutan-nya, jika hal ini benar? Hal ini benar, tuntutan-nya ditemukan di dalam satu kalimat kecil: “Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh!” Dengan kata lain, pastikan bahwa saudara memenuhi pelayanan ini; bahwa saudara benar-benar berada di dalam pelayanan Kristus ini. Jadi “pelayanan ini” berkaitan dengan kepenuhan Kristus. Pertama-tama untuk mengisi alatnya, alat pelayanan, dan kemudian meluap, atau jauh melampaui alat, atau melalui alat kepada bangsa-bangsa.
Apa yang diperlukan untuk pelayanan ini, jika ini adalah apa yang sebenarnya? Apa yang diperlukan untuk itu? Nah, pertama-tama (sekali lagi, menetap dekat pada Firman), ini sungguh-sungguh hanya bisa dipenuhi pada dasar sorgawi. Hal ini sangat diperlukan bahwa jemaat harus berdiri pada dasar sorgawi untuk dapat memenuhi pelayanan ini. Hal ini hanya pada dasar Manusia sorgawi; ini adalah atas dasar pemerintahan sorgawi, “seperti di sorga” adalah ungkapan yang digunakan oleh Tuhan sendiri. Ini adalah atas dasar Roh Kudus yang diutus turun dari sorga. Saudara lihat, dalam segala hal pelayanan ini membutuhkan dasar sorgawi.
Paulus begitu sering menggunakan kata-kata ini: “di sorga di dalam Kristus Yesus” – “di sorga di dalam Kristus Yesus.” Sentuh manusia duniawi dan alami, dan apa yang terjadi? Secara langsung penyatuan berubah menjadi pemecahan lagi. Biarkan saya mengatakannya dengan cara lain: di sini adalah sesuatu yang dibangkitkan oleh Tuhan, digunakan oleh Tuhan, dan kemudian seorang manusia atau beberapa manusia meletakkan tangan mereka di atasnya, mengambil alih hal itu; mulai memegangnya, dan menggunakannya, dan mengaturnya. Apa sejarahnya? Ini adalah sejarah dari semua pemecahbelahan. Bagaimanapun, di sebagian besar pemecahbelahan di antara umat Tuhan, hal ini dapat ditelusuri ke saat di mana segalanya turun ke dalam tangan manusia duniawi di suatu tempat; sentuhan manusia duniawi – manusia duniawi di dalam manusia sorgawi – selalu ada dua sisi manusia. Ketika manusia naik ke sisi duniawi mereka dan menyentuh hal-hal Allah, pemecahbelahan datang, kemuliaan memudar, kepenuhan Kristus mempersempit … kemiskinan rohani datang di tempat di mana pernah ada kekayaan.
Saudara lihat, sentuh, sentuh manusia duniawi, sentuh bumi itu sendiri, dan sekaligus saudara datang ke dalam dunia pemisahan ini, dan pemecahbelahan; saudara telah turun ke tingkat bumi ini. Dan hal ini adalah demikian. Tidak ada kesatuan dan penyatuan di bumi ini. Jika saudara ingin mengubah kata “bumi” untuk “dunia”, baik-baik saja, sentuh dunia ini; biarkan jemaat datang berhubungan dengan dunia ini, dan apa yang terjadi? Semuanya pecah, terbagi, kehilangan kepenuhan rohani-nya, dan kemuliaan-nya, dan keefektifan dan pendaftarannya di sini. Dan itulah apa yang persisnya sedang terjadi, “Turunlah, turunlah!” Dan saya percaya, teman-teman, jika surat kepada jemaat di Efesus (yang disebut demikian) berarti apa-apa semakin menjelang penyempurnaan-nya, peperangan besar di sorga itu, jika surat ini berarti apa-pun sama sekali, surat ini berartikan demikian: pertentangan yang luar biasa yang dihadapi jemaat untuk mempertahankan posisi sorgawinya, karena semua kekuatan kejahatan ini tetap berketetapanuntuk memaksanya turun. Sekarang, apakah hal ini tidak benar dalam pengalaman pribadi saudara sendiri? Menekan turun, memaksa turun, menyeret turun! Ini pertempuran luar biasa untuk tidak turun! Hal ini sangatlah penting bagi kita untuk menjaga dasar sorgawi kita, dan tidak turun, jika kita ingin memenuhi pelayanan ini.
Saudara harus tetap menetap di luar semua dasar yang adalah buatan, rupa, bentuk manusia dan yang mengandung manusia, jika saudara ingin memiliki kepenuhan Kristus ini dan melayaninya kepada umat-Nya. Saran seperti ini sudah cukup, saya pikir, tanpa harus membahasnya lebih lanjut. Kami berbicara tentang pelayanan di mana kita telah dipanggil, dan ini merupakan bagian penting dari pelayanan itu, bahwa kita tidak datang ke agama, adat, atau sejarah, dasar gerejawian manusia; kita mempertahankan posisi rohani, di sorga, di dalam Kristus. Dan segera setelah kita kehilangan posisi itu, dan menjadi sesuatu di sini: sebuah institusi, sekte, denominasi, organisasi, apa pun di sini – kita kehilangan kekayaan kita – kita akan kehilangan kekayaan kita dan kita akan kehilangan kemuliaan kita. Dan kita akan kehilangan ukuran Kristus kita; kita akan kehilangan segala sesuatu yang rohani dan lolos menjadi apa yang begitu banyak telah menjadi – hanya satu hal lain di sini di antara banyak hal, sangat sedikit berbeda dari yang lain. Oh tidak, jemaat Kristus tidak begitu! Tidak demikian. Dan jika kita berkata: “Nah, di mana kita akan menemukannya? Apakah Efesus masih terpegang baik?” Saya sesungguhnya percaya, teman-teman, dengan segenap hati saya, bahwa jika kita berada dalam posisi yang tepat, kita akan menemukan di sana sumber daya Kristus yang benar dan penuh.
Sekarang, saudara berkata, “Bagaimana semua ini akan menjadi? Semua ini mungkin sangat indah, tapi semua ini sangat jauh melampaui kita. Bagaimana hal ini bisa dilakukan?” Dan saya tidak ingin menjadi sibuk dengan memberikan pengaturan ide-ide, kebenaran dan konsep besar, saya sangat prihatin untuk memecahkan beberapa masalah rohani dari hal mengenai kepenuhan rohani ini. Saya mengambil sebuah ilustrasi untuk mencoba dan membantu dalam hal ini. Saudara lihat, semua ini yang kita pikirkan, “pelayanan ini”, tidak akan, (di tempat pertama) menjadi hal yang obyektif sama sekali. Di sini saudara datang ke surat kedua kepada jemaat di Korintus, dan saudara menemukan sebagaimana subyektifnya pelayanan ini, kita akan kembali pada hal itu pada kesempatan berikutnya, tapi “Allah membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita” ini bukanlah, pertama-tama, hal yang obyektif. Saudara tidak akan menemukan hal ini, pertama-tama, secara lahiriah, saudara tidak akan menemukan jemaat ini secara lahiriah, di sini di bumi ini. Tidak ada gunanya pergi ke sana sini mencari jemaat semacam ini – di manakah kita akan dapat menemukan jenis jemaat yang sesuai dengan jemaat di Efesus, dan sebagainya. Tidak ada gunanya berkeliling mencari sesuatu yang obyektif seperti itu. Saudara tidak akan menemukannya. Saudara tidak akan menemukannya! Saudara tidak akan menemukan “pelayanan ini” dalam cara yang obyektif seperti itu; mungkin pelayanan yang kurang lebih mendekati perkiraan itu, tapi, pelayanan ini tidak dapat ditemukan dengan cara obyektif, di tempat pertama. Jadi, bagaimana pelayanan ini dapat ditemukan?
Mungkin saya bisa terbaik menggambarkannya dengan cara ini: apakah saudara pernah diinokulasi? Apakah saudara pernah menerima suntikan? Nah, tentu saja hal ini sangat tergantung pada apa itu, tapi ini adalah karakteristik dan biasa dengan infeksi atau inokulasi, bahwa saudara mendapatkan suatu reaksi; kami katakan, “sebuah gejolak”. Saudara mengalami waktu yang buruk untuk sementara waktu. Sesuatu telah diperkenalkan ke dalam sistem saudara, yang adalah salah satu kekurangan di dalam sistem saudara, persediaan untuk kekurangan, atau sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ada di dalam. Dan kemudian pertempuran terjadi, sampai apa yang telah diperkenalkan telah mendapat kuasa dan menaklukkan segala sesuatu pada dirinya dan menjadi konstituen yang mengatur di dalam sistem saudara, sehingga hal lama, hal lama yang bertentangan, yang di mana suntikan atau inokulasi dibuat, tidak muncul lagi dan mengambil kuasa – hal lama berada di bawah.
Sekarang, hal itu dikenal untuk sebagian besar dari saudara sebagai hal yang cukup benar dan sebuah gambaran yang cukup sederhana, tetapi apakah saudara menyadari bahwa itulah apa yang persis sedang terjadi di dalam konstitusi rohani umat Tuhan? Kita semua cacat dalam Kristus; ada kekurangan yang mengerikan akan Kristus di dalam kita semua, bukankah demikian? Dan Kristus begitu lain dari kita, begitu berbeda. Sungguh, Manusia sorgawi ini bertentangan dengan manusia duniawi ini. Perkenalkan Kristus ke dalam hidup dan tidak akan lama sebelum pertempuran mengamuk atau bergejolak; saudara mengalami waktu yang buruk, waktu yang buruk. Saudara melalui waktu yang buruk sampai apa yang telah diperkenalkan ke dalam konstitusi atau sistem rohani mengambil kuasa, dan manusia lama berada di bawah – hal yang lain itu dibuat takluk kepada-Nya dan Dia menjadi konstituen yang dominan. Dan pertempuran itu berakhir! Bagaimana, dalam ribuan cara dan koneksi, itulah apa yang terjadi.
Saudara mendapatkan suntikan untuk ini, dan suntikan untuk itu, inokulasi untuk satu hal dan hal yang lain – segala macam hal – semua ini berlipat ganda hari ini untuk sedemikian rupa sehingga saudara tidak tahu di mana mereka akan berhenti; tapi ada di sana. Tapi, saudara lihat, di dalam sifat rohani kita, konstitusi, ada banyak hal yang harus dijadikan takluk kepada Kristus, dan hal itu tidak pernah terjadi tanpa pertempuran. Dan semakin banyak Kristus yang akan datang, semakin besar pertempuran itu akan menjadi. Ada pertentangan ini untuk sementara waktu, sifat kita tidak bertindak baik kepada Kristus! Ada sesuatu di dalam diri kita, bahwa sementara kita di dalam hati menginginkan-Nya, ada sesuatu di dalam diri kita yang tidak suka kepada-Nya. Dan itu berarti pertempuran.
Sekarang, itu adalah semacam hal yang mengubah, saudara lihat, umat Allah; yang mengubah jemaat, membawa Kristus masuk dan lebih banyak Kristus, dan saudara membawa masuk, pertama-tama, reaksi yang luar biasa: cukup banyak pertentangan dan penderitaan batiniah, sampai, sampai Dia memiliki kuasa dan ada ukuran Kristus yang lebih besar yang dominan. Saya percaya bahwa itu adalah sejarah rohani yang nyata akan jemaat – hal ini demikian; jemaat pergi melalui pertempuran yang luar biasa ini. Umat Tuhan melalui saat-saat yang stres ini, dan semua itu (apa yang dulu disebut di hari saya masih muda, tetapi medis tidak lagi menyebutnya sekarang) adalah “sakit pertumbuhan”. Ini adalah peningkatan dari karakter lain, pemerintahan hal-hal yang lain, dan hal ini tidak pernah terjadi dengan mudah – selalu sebuah pertempuran – terkait dengan beberapa ukuran Kristus yang lebih penuh.
Itu mungkin akan menjelaskan banyak hal untuk saudara, tapi saya percaya bahwa ini adalah cara di mana kita tiba pada kepenuhan Kristus – itulah intinya. Cara kita datang ke kepenuhan Kristus adalah seperti itu; hal itu tidak terjadi dengan tenang dan ramah dan lemah lembut; kita hanya tiba ke setiap titik ekstra akan Kristus melalui beberapa pertentangan, melalui beberapa saat-saat stres, melalui beberapa gejolak, sampai Dia mendapatkan kuasa. Ini hanyalah demikian.
Saudara lihat, segala sesuatu harus dijadikan takluk kepada-Nya. Dan kata “takluk” berarti bahwa ada kekuatan saingan, bahwa ada kekuatan musuh yang sedang bekerja, di dalam kita. Ada banyak penaklukkan yang harus dikerjakan di dalam kita, tapi Dia memiliki kuasa untuk menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. Jika Dia datang masuk, Dia akan melakukan itu.
Sekarang, bagaimana, kemudian, pelayanan ini harus dipenuhi? Ini adalah dengan, pertama-tama, jemaat, di mana Kristus memiliki tempat terbesar yang mungkin, yang memiliki ukuran Kristus terbesar yang mungkin. Itu hanya bisa terjadi di mana segala sesuatu di dalam diri kita dan di dalam jemaat menjadi takluk kepada Kristus. Ini hanyalah cara lain untuk berbicara tentang ketuhanan-Nya, kepemimpinan-Nya, kuasa-Nya yang mutlak. Hal ini adalah demikian. Saudara lihat, hal ini begitu banyak membuka Firman. Ambil satu di antara mereka – Petrus. Petrus, seorang laki-laki yang, di tempat pertama, memiliki paling banyak, saya pikir, yang tidak bertindak ramah kepada Kristus; bermaksud baik dan semuanya, tapi ia sepanjang waktu meningkatkan di dalam dirinya sendiri untuk menentang sesuatu dari Kristus: “Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau … hal itu sekali-kali takkan menimpa … Tidak!” Saudara lihat? Menentang Kristus di dalam dirinya sendiri. Tetapi pertempuran hebat ini didirikan pada Petrus mengenai siapa yang memiliki kuasa dan saya percaya kuasa itu diperoleh, saudara tahu, pada pagi hari itu di tepi laut, ketika Yesus berkata, lagi dan lagi: “Apakah engkau mengasihi Aku? Apakah engkau mengasihi Aku? Apakah engkau mengasihi Aku?” Kita memiliki ukuran Kristus yang sangat besar di dalam Petrus sesudah itu – ukuran yang sangat besar – tetapi saudara dapat melihat pertempurannya, pertempuran batiniah di mana laki-laki itu lalui dalam rangka untuk memberikan ruang bagi Kristus. Dan itu semua sepanjang garis penaklukkan mutlak kepada Kristus, Kristus memiliki kuasa, berada di kekuasaan dan hal-hal di dalam manusia ditaklukkan kepada Kristus, bahwa “sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu”. Ini adalah jalan menuju kepenuhan, ini adalah jalan “pelayanan ini”.
Oh, semoga Tuhan melampaui jauh dari apa yang bisa saya katakan kepada saudara, sampaikan kepada saudara, dan membawa kesan yang kuat kepada saudara, bahwa kita dipanggil sebagai, dengan jemaat-Nya, dengan rencana besar, yang hanya memiliki mulanya di sini di dalam waktu, di dalam kehidupan ini, dan akan memiliki pemenuhannya, Paulus berkata, “pada masa yang akan datang … pada masa yang akan datang … masa depan yang akan datang”. Kita dipanggil dengan rencana itu. Rencananya adalah, (dan mulai sekarang, dimulai dari sekarang) perwujudan kebesaran Kristus; arti dan makna Kristus. Kemudian, jika kita ingin membuat panggilan dan pilihan kita pasti, ini adalah masalah Kristus di dalam segala hal, menjadi yang utama, memiliki kuasa mutlak. Segala sesuatu takluk kepada-Nya, di dalam kita, dan di antara kita.
“Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini …” bisakah saudara berjalan terus? Mungkin saudara merasa sekarang: “Yah, kita akan menjadi tawar hati; hal ini terlampau banyak!” – “Kami tidak tawar hati …” Kami tidak tawar hati.
Tuhan memenuhi seluruh rencana kasih karunia-Nya di dalam kita.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.