Austin-Sparks.net

Percobaan Iman

oleh T. Austin-Sparks

Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "The Trial of Faith". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

Bacaan: Yeremia 32:1-27

Perkataan Tuhan bagi kita saat ini keluar dari pasal yang baru saja kita baca. Saya pikir itu semua dibatasi oleh sebuah deklarasi dan sebuah interogasi; sebuah deklarasi – “Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu”; dan interogasi-nya – “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” Dan ini menarik untuk dicatat bahwa deklarasi itu dibuat oleh manusia – “Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu”; dan interogasi-nya dibuat oleh Allah setelah manusia membuat pernyataannya, “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” dan bagi saya, pesan itu hanya terletak pada penafsirannya atau penjelasan tentang urutan hal-hal itu. Kita mungkin berharap itu adalah sebaliknya, Tuhan yang pertama-tama menantang: “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” dan setelah sejumlah latihan tertentu, manusia merespons dan membuat pernyataannya, “Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu”. Tetapi ini tidaklah dalam urutan itu. Ini ada dalam urutan sebaliknya, dan penjelasannya mengandung pesan itu.

Saudara telah melihat situasinya. Berikut adalah Yeremia yang ada dalam penjara ganda, dikurung di dalam penjara, dijaga di dalam rumah raja, dan kemudian kota dalam pengepungan, pasukan Kasdim berkemah di sekeliling: memang sebuah penjara. Tidak ada banyak keraguan tentang itu. Di dalam kehidupan pribadinya: terkurung, dan dalam kasus umatnya atau umat Tuhan: terkurung.

Tetapi faktor ketiga yang bahkan lebih sulit dan berat daripada apa yang ada tepat di belakang layar ini, fakta bahwa Yeremia sejak awal, dipanggil untuk memenuhi sebuah pelayanan yang, dari setiap sudut pandang manusia, ditakdirkan dan terkutuk untuk menjadi sebuah kegagalan dan ia tahu itu. Saudara tahu betapa seringnya dalam kasus nubuat-nubuat ini, saudara menemukan Yeremia memberontak terhadap pelayanannya sendiri, marah, kadang mengeluh, gelisah, karena pelayanan yang ia telah dipilih untuk penuhi, yang telah diberitahukan kepadanya sejak awal bahwa pelayanannya tidak akan diterima, dan sejauh mana dunia ini bersangkutan, atau masa hidupnya sendiri bersangkutan, itu akan menjadi suatu kegagalan, yaitu, pada dasar-dasar tertentu, menurut standar-standar tertentu. Kita tidak akan pernah dapat mengatakan bahwa pelayanan Yeremia pada akhirnya gagal, tetapi dalam hidupnya sendiri dan untuk tujuan langsungnya, semua nubuatnya, permohonannya, air matanya, bebannya, penderitaannya, semuanya sia-sia, dan ia diberitahu sejak awal bahwa pelayanan itu, sejauh mana bersangkutan dengan memiliki hasil langsung atau hasil untuk waktu yang akan datang, akan menjadi suatu kegagalan. Ya, itu bukanlah suatu pandangan yang sangat cerah, mengambil semua ini dan menyatukannya: kegagalan yang telah diramalkan karena keteguhan situasinya di antara umat Tuhan; umat Tuhan sendiri sekarang berada dalam pengepungan ini yang Yeremia, selama empat puluh tahun hingga saat ini, telah bernubuat akan berakhir dalam pembuangan mereka. Dan kemudian dirinya secara pribadi, seorang laki-laki di penjara.

Itulah situasinya, dan kemudian firman Tuhan datang kepadanya di tengah-tengah itu, memberi tahu dia bahwa sepupunya akan datang dan mengusulkan kepadanya bahwa ia harus memberi ladang di kota asalnya, Anatot. Ia menunggu dan sepupunya datang sesuai dengan firman Tuhan, dan ia berkata, “Maka tahulah aku, bahwa itu adalah firman Tuhan sebab apa yang telah diisyaratkan kepada-ku oleh Tuhan telah terpenuhi!” Tuhan memberikan firman dan Tuhan memberi kesaksian bahwa ia harus mengambil langkah ini.

Deklarasi Umum

Dan kemudian transaksinya. Yang mengejutkan kami adalah ketelitian Yeremia dalam menjalankan bisnis ini. Saya tidak tahu bagaimana perasaan saudara tentang itu, tetapi jika saya tergoda untuk malas dalam transaksi bisnis, saya pikir ini akan dalam kondisi seperti ini. Kita mungkin adalah pebisnis yang sangat teliti dalam kondisi-kondisi lain, tetapi lihatlah situasinya, harapan yang menyedihkan dan risiko yang terlibat. Saya cukup yakin bahwa hati kita tidak akan berada dalam bisnis ini, tetapi kami terkesan dengan cara Yeremia bekerja. Ia tidak meninggalkan detail apa pun tanpa pengawasan. Ia menjalani seluruh prosedur hukum dengan cukup teliti, memiliki dua dokumen yang dituliskan, atau sebuah dokumen dan salinannya dibuat, membawa para saksi, memiliki yang aslinya dibaca, salinannya dibandingkan untuk memastikan bahwa keduanya tepat, dimeteraikan dan ditanda-tangani di hadapan para penatua umat Tuhan di kota itu, dan kemudian, yang asli, dimeteraikan dan menjadi salinan tertutup. Yang satu lagi adalah yang untuk referensi kapan saja, dibiarkan terbuka. Jadi hal ini dilakukan dengan sangat teliti. Saya menyebutkannya sebab hal ini sangat mementingkan satu hal yang menjadi inti dari semua ini, iman Yeremia. Kemudian dokumen-dokumennya dimasukkan ke dalam sebuah bejana dan dikuburkan. Yeremia tahu apa artinya itu. Orang-orang Kasdim akan merebut kota itu, umat akan dibawa ke dalam pembuangan selama tujuh puluh tahun. Yah, mungkin ia tidak akan hidup untuk memiliki ladang yang telah ia beli, tetapi melawan hari itu, ia membeli dan menyimpan dan mempertahankan hak milik, surat pembelian itu.

Yah, kita sudah sejauh ini, baik-baik. Itu semua telah dilakukan di depan umum di hadapan manusia; manusia telah melihat dan mendengar dan mencatat. Tidak diragukan lagi mereka telah mengkritik, tidak diragukan lagi mereka memiliki pertanyaan mereka, tidak diragukan lagi mereka telah menyebutnya bodoh, “Inilah seorang laki-laki yang, selama empat puluh tahun, telah memberitahu kita bahwa kota ini akan dimiliki oleh kekuatan asing, kota ini akan dikuasai dan diduduki, penduduknya akan dibawa pergi, kita akan kehilangan hak milik tanah ini! Di sini, laki-laki ini, setelah berbicara dengan cara ini selama bertahun-tahun, sekarang membeli ladang, bertransaksi bisnis dengan cara yang saksama ini!” Apakah mereka tidak akan berkata, “Ini pastinya sebuah kontradiksi, tentunya ia tidak percaya pada apa yang ia selama ini katakan; pastilah laki-laki ini gila, jika ia mempercayainya!” Saudara tahu posisi yang bisa mereka ambil. Itu semua telah dilakukan di depan umum dan mereka telah mencatatnya.

Konflik Rahasia

Para saksi telah pergi, para penatua telah pergi, teman-teman dekat telah pergi ke rumah mereka masing-masing. Yeremia ditinggalkan sendirian. Sisi umum hal-hal telah memudar. Ia sendirian dengan apa? Reaksi! Ketika ia telah menyerahkan surat pembelian itu kepada Barukh dan mereka telah diambil dan dikuburkan, ia sendirian di tempat rahasia. Kemudian ia berkata, “Berdoalah aku!” Deklarasinya bukanlah deklarasi hati yang tanpa pertanyaan, keraguan, atau ketakukan. Itu semua datang atas dirinya dan dalam konflik yang mengerikan, dari keraguannya sendiri, perasaan waswas, ketakukan, hati yang tidak percaya, ia membuat seruan ini, “Ah, Tuhan Allah, tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!” Itu bukanlah pernyataan yang percaya diri, berani dari seorang laki-laki yang benar-benar yakin akan hal itu. Ini adalah seorang laki-laki yang berusaha menyelamatkan imannya sendiri pada jam-jam reaksi, seorang laki-laki yang berjuang dengan semua yang harus dilihat yang begitu secara positifnya menyangkal posisi yang telah diambilnya, seorang laki-laki yang berada dalam pergolakan sebuah pertempuran mengerikan antara segala sesuatu di luar yang berkata, “ Mustahil, tidak akan pernah bisa! Engkau telah membuat sebuah kesalahan besar, engkau telah mengambil jalan yang salah, engkau telah memberikan segalanya!” dan hidup lain batiniah itu yang mengetahui bahwa Allah telah mengatakan sesuatu pada suatu waktu. Ia mendapatkan sebuah petunjuk dari Tuhan, dan kemudian Tuhan memberikan kesaksian kepadanya, membenarkannya. Ia mengenal Tuhan di hatinya yang terdalam. Ada sebuah alam di lubuk hatinya yang dalam di mana ia yakin, tetapi hari ini, tepat pada saat reaksi mengerikan ini, ketika ia membuat deklarasi umum ini, semuanya kembali kepadanya ketika ia sendirian dan Iblis menyerangnya. “Apakah aku benar? Apakah aku telah melakukan sebuah kesalahan?” Sebuah pertempuran; semuanya berkata, “Tidak, kamu salah!”

Saudara tahu bahwa itu benar, yang terkasihi, bukankah demikian, bahwa sering kali ada hal-hal yang kita sama sekali tidak memiliki keraguan pada saat ketika Tuhan berbicara kepada kita dan konfirmasi dan kesaksian yang luar biasa yang telah diberikan Tuhan, tetapi tiba saat percobaannya ketika kita mempertanyakan, kita berada dalam konflik pahit dengan kepastian terbesar dalam sejarah kita.

Yah, Yeremia memiliki reaksi ini, dan ia melawannya dengan pertama-tama membuat penegasannya – “Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu.” Kemudian ia berusaha untuk memperkuat posisi iman di dalam Tuhan itu dengan membahas semua hal-hal indah yang telah Tuhan lakukan untuk umat-Nya dari Mesir dan seterusnya, tidak, dari penciptaan dan seterusnya; karya Allah yang perkasa. Ia mendukung dirinya sendiri dengan membawa sejarah Ilahi untuk menyelamatkannya di saat konflik untuk iman.

Sekarang, mengapa saya mengatakan semua itu? Bukan untuk membenarkan situasi seperti itu, meskipun mungkin menghibur kita semua untuk menemukan bahwa bahkan seorang Yeremia telah berjalan di jalan yang kita telah jalani dan sedang jalani. Apa itu iman? Seorang laki-laki yang tidak pernah memiliki keraguan tidak tahu apa iman itu. Seorang laki-laki yang belum pernah bertengkar dengan ketidakpercayaan tidak tahu apa-apa tentang iman. Seorang laki-laki yang tidak memiliki kepercayaan positif tidak tahu apa pun tentang iman yang sejati. Iman selalu menjadi hal yang militan di dalam Firman Allah. Itulah sebabnya saudara harus mengambil perisai iman, dan itulah perisai iman yang besar atas semuanya. Ini selalu militan. Bagaimana itu militan? Karena anak panah berapi-api ini, tipu muslihat iblis ini. Saudara lihat, ketika saudara telah mengambil posisi dengan wahyu dari Allah, itu akan memicu saudara ke dalam konflik terdalam dengan ketidakpercayaan hati saudara sendiri yang diperkuat oleh serangan iblis, dan saudara perlu memanggil setiap cadangan untuk mempertahankan posisi itu di hadapan Allah. Iman tidak pernah pasif.

Di sini kita melihat Yeremia dalam reaksi mengerikannya dari deklarasi umumnya, melawan keraguan yang muncul dalam hatinya sendiri. Tapi itulah yang membuat seorang nabi, itulah yang membuat seorang hamba Allah. Itulah cara di mana segala sesuatu yang benar-benar diperhitungkan untuk Allah harus berjalan, dan saat-saat reaksi mengerikan ini semuanya adalah bagian dari tujuan besar dan pencapaian Allah dalam jangka panjang. Ingatlah sejarah selanjutnya dibuka dengan kata-kata ini, “Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, Tuhan menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia” (Ezra 1:1). Dan Daniel, dengan semua pelayanannya yang luar biasa di zaman akhir pembuangan ini, berkata “Aku belajar dari kitab-kitab.” Yeremia telah berkata, “firman Tuhan oleh nabi Yeremia.” Sejarah dalam tujuan Allah terikat dengan posisi ini dan dengan konflik mengerikan ini yang berkecamuk di tempat rahasia atas deklarasi iman dan posisi iman sehubungan dengan kehendak Allah dan niat Allah.

Izinkan saya untuk menegaskan kembali bahwa saudara mungkin, yang terkasihi, kadang-kadang tergoda untuk merasa bahwa saudara seharusnya tidak pernah memiliki keraguan, seharusnya tidak pernah memiliki pertanyaan, bahwa dasar saudara seharusnya tidak pernah tampak bergetar di bawah kaki saudara, bahwa jika saudara benar-benar adalah seorang hamba dan anak Allah yang sejati, saudara tidak akan untuk sesaat pun memiliki bayangan pertanyaan. Yah, saya tidak ingin membantu saudara untuk ragu, tetapi saya ingin membantu saudara untuk tidak jatuh di saat seperti itu dengan menunjukkan kepada saudara bahwa bagian besar dari pasal ini menemukan Yeremia dalam pusaran konflik dengan pertanyaan besar yang segera menyusul setelah tindakan kesaksian umum yang paling berani, dan harus melawan hal ini secara rahasia untuk mempertahankan posisinya dengan Allah.

Ini tidak berakhir dengan keraguan, ketakutan, ketidakpastian. Ada kemenangan pada akhirnya, tetapi ini adalah bagian dari sisi sulit berdiri bersama Allah di hari yang gelap untuk sesuatu yang tampaknya dan tentu saja, secara alami, sangat mustahil dari setiap sudut pandang alami, ketika suatu pelayanan ditakdirkan untuk gagal dalam hal-hal tertentu. Semua umat Tuhan tidak akan menerima apa yang saudara pegang. Tidak, sisanya akan kembali, dan dalam sisa itu, Allah akan memiliki pikiran-Nya. Yang lainnya tidak akan memilikinya, mereka pasti akan gagal, dan namun saudara berdiri untuk kemenangan penting dari kesaksian Allah itu. Saudara berdiri untuk apa yang harus ada pada akhirnya, atau Allah untuk selamanya dikalahkan. Namun betapa mustahil tampaknya!

Banyak dari saudara akan melihat lebih dari yang saya katakan, tetapi kita semua sangat sadar akan ketidakmungkinan situasinya sejauh mana tubuh besar orang-orang Kristen bersangkutan. Betapa tidak mungkinnya bahwa akan ada sesuatu yang sepenuhnya mewakili pemikiran Allah. Pembelian ladang ini adalah kesaksian yang diberlakukan terhadap kebenaran: akan tiba saatnya ketika Allah akan memiliki apa yang hati-Nya telah tetapkan. Saudara harus membaca sisa dari pasal ini di mana Allah datang masuk setelah interogasi ini, dan melihat bagaimana Tuhan mulai membuka hati-Nya tentang sejarah Israel dan kemudian berkata, “Aku telah memberikan mereka ke tangan musuh. Kota ini telah menjadi suatu kekecewaan dan kegagalan sejak hari kota ini didirikan. Itu adalah sebuah tragedi dan sebuah adegan kejahatan yang telah menggerakkan amarah-Ku menjadi kepanasan!” Ini adalah hal-hal yang Tuhan katakan, “Aku sekarang memberikannya kepada musuh, tetapi mereka akan kembali, kota ini akan dihuni lagi! Manusia akan membeli ladang dan membangun rumah-rumah serta menanam kebun anggur. Itu akan terjadi!” Namun hanya pada hari itu sebelum Tuhan mengatakan hal ini kepada Yeremia, bahwa Yeremia telah memberikan kesaksian-nya di hadapan umum dalam suatu tindakan yang menyeluruh kepada suatu hari yang akan terjadi, bukan dalam masa hidupnya sendiri, tetapi itu adalah masalah lain. Ini adalah kesaksiannya, bukan nyawanya dan pelayanannya sendiri, dengan apa nabi terikat. Ini adalah kesaksian Tuhan; ia diserahkan untuk itu.

Kontradiksi Allah tentang apa yang Mustahil

Baiklah sekarang, mari kita melihat hal ini dan melihat apa yang dikatakannya kepada kita. Saya pikir ini mengatakan pertama-tama, bahwa Tuhan di sini, dengan memimpin hamba-Nya untuk melakukan hal ini, yaitu, untuk membeli ladang ini, jelas-jelas bertentangan dengan kondisi buruk yang paling kuat. Kondisinya seperti ini dan itu. Posisinya adalah ini dan itu. Ini adalah situasi yang sangat menyedihkan, dan kata itu baik saja digunakan – Mustahil! Pertanyaan mungkin diajukan tentang apakah hal ini mungkin, terlalu sulit, bahasa yang digunakan dengan benar dalam kaitannya dengan situasi ini, tetapi pimpinan Tuhan dalam hal ini adalah kontradiksi Tuhan sendiri mengenai kondisi-kondisi yang paling buruk itu, situasi yang paling mustahil. Jika Yeremia membaca dengan benar tentang pimpinan Tuhan dan membawa penafsiran itu melalui pengalaman-nya, ia akan melihat bahwa pimpinan Tuhan itu sendiri adalah kontradiksi dengan keadaannya. Yaitu, ia harus berkata, “Tuhan menuntun aku untuk melakukan itu, untuk membeli ladang itu, oleh karena itu Tuhan bermaksud sesuatu dalam hal itu! Situasinya begini-dan-begitu, tetapi dengan apa yang telah Tuhan tunjukkan kepada-ku untuk lakukan, Ia bertentangan dengan situasinya.” Situasinya berkata, Mustahil! Tetapi Allah, dengan pimpinan-Nya sendiri, telah menyangkal hal itu. Posisi yang telah dipimpin-Nya kepada kita untuk diambil adalah penyangkalan-Nya bahwa pada akhirnya mustahil untuk diwujudkan, apa pun kondisinya, dan saudara memiliki iman. Iman hanyalah itu pada intinya, bahwa ia berpegang pada pimpinan Tuhan terlepas dari kondisi-kondisi yang mustahil yang kemudian berkembang. Saya tidak mengatakan bahwa saya memiliki iman itu; saya kira saudara tidak memilikinya, tetapi itulah yang ada di sini dan mungkin kita harus mencoba dan mendukung iman kita yang miskin seperti yang Yeremia lakukan.

Tuhan berusaha untuk mencoba dan memperkuat iman kita di suatu hari ketika secara lahiriah kita akan berkata, “Terlalu sulit! Mustahil!” Apakah itu yang dikatakan Tuhan? “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” Dia baik saja kembali pada pernyataan Yeremia – “Tiada suatu apa pun yang mustahil untuk-Mu!” “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?” Ini tidak salah bagi Tuhan untuk mengatakan itu setelah deklarasi itu. Yah, Tuhan bertentangan dengan pembelian ladang ini dalam kondisi-kondisi itu yang tampaknya berteriak dengan begitu kerasnya bahwa tidak ada lagi yang mungkin. Kemudian Yeremia percaya Allah dan bertindak sesuai dengan imannya. Iman-nya diputuskan menjadi ketaatan, dan ketaatannya adalah ketaatan bisnis, bukan ketaatan yang kendor dan malas, tetapi seperti yang telah kami tunjukkan, sebuah transaksi yang sangat menyeluruh. Itu adalah ketaatan iman yang Tuhan cari.

Apa artinya itu bagi kita? Nah, jika kita memiliki alasan untuk percaya bahwa Tuhan telah menuntun pada suatu waktu untuk mengambil jalan tertentu, melakukan hal-hal tertentu, hal-hal yang berhubungan dengan pembelian ladang, dan situasi-situasi selanjutnya muncul yang tampaknya membuktikan semua itu adalah kesalahan besar, semuanya salah, setelah semuanya, tidak berada dalam kehendak Allah, ketaatan iman akan memanggil kita untuk memperkuat sikap kita dalam hal itu dan berpegang teguh pada itu, apa pun itu, dengan cara yang baru, melawan kondisi yang muncul. Bukan, “Oh baiklah, kita akan menunggu dan melihat!” – menjadi malas tentang hal itu, menyerah pada tekanan kondisi, melepaskan, mengambil sebuah sikap, “Yah, jika itu adalah dari Tuhan, tentu saja, itu akan terjadi, aku tidak bisa melihat bagaimana itu akan terjadi,” dan sebagainya; atau benar-benar, dengan kedua tangan, dalam pengesahan ganda, dengan dua dokumen, menentang keadaannya, menegaskan hal ini harus terjadi, jika Allah benar, itu pasti, itu akan terjadi! Ketaatan iman itu positif. Kita berada dalam hari seperti Yeremia dalam banyak hal dan ini adalah salah satu hal, saya rasa, yang dituntut oleh iman, bahwa kita harus turun dengan kedua kaki dan dengan dokumen ganda, dan berdiri dengan kokoh di atas dasar yang kita kenal dalam kedalaman hati kita, jauh lebih dalam dari semua keadaan dan semua keraguan, adalah dasar yang diberikan Allah kepada kita, ladang yang dipimpin oleh Tuhan untuk kita ambil, meskipun mahal, dan penimbangan dengan neraca adalah bagian yang sangat nyata dari ketaatan iman ini. Ini adalah prosedur yang mahal.

Ketidak-egoisan Iman

Maka ini semua, seperti yang telah kami sarankan, untuk sementara waktu, dan ini menuntut, sejauh mana Yeremia bersangkutan, unsur itu, kualitas dalam iman itu yang ditandai oleh sikap tidak mementingkan diri sendiri yang menyeluruh. Saya benar-benar berpikir bahwa sering kali kita kelihatannya sedemikian rupanya berada dalam posisi sehingga, jika kita diberitahu bahwa dalam masa hidup saudara hal ini tidak akan terjadi, hal yang saudara deritakan, doakan, khotbahkan, bersaksi, kita akan kehilangan minat. Mungkin hati kita akan turun, dan jika kita tidak menuliskannya dengan kata-kata, atau bahkan membiarkan diri kita memikirkannya dengan pasti, perasaan kita akan menjadi, “Ya, apa baiknya, apa baiknya dari pengeluaran kita dan penderitaan kita dan bertahan dan menjalani semua ini dan membayar harganya dan kita tidak akan pernah melihat pencapaiannya?” Kualitas iman Yeremia bahwa ia begitu tidak egois sehingga ia melakukannya dan ia tahu dalam kedalaman hatinya bahwa ia tidak akan pernah menempati ladang itu. Ia membelinya untuk memberi kesaksian tentang hari yang akan datang, suatu waktu yang akan terjadi, bukan waktunya.

Kami katakan sebelumnya, itu adalah kepentingan Tuhan, kesetiaan Tuhan, kesaksian Tuhan, yang penting. Jika itu harus diwujudkan pada akhirnya, apa bedanya apakah kita akan ada di sini untuk menyaksikannya atau tidak? Itu adalah kualitas iman, dan saya pikir itu adalah kekuatan iman yang sesungguhnya. Saya benar-benar percaya bahwa unsur lemah dalam posisi kita begitu sering adalah unsur diri itu. Itu hanyalah bagian tanah liat dari ini. Itu rapuh. Itu tidak akan tahan terhadap tekanan. Itu adalah unsur diri dalam perusahaan kita; itu adalah unsur diri dalam posisi kita, dalam pelayanan kita. Kita sangat ingin melihat hal ini dan untuk melihatnya di waktu kita sendiri. Waktu terus berjalan, tahun demi tahun berlalu, dan kita cenderung kehilangan hati karena kita mulai menyadari bahwa ini tidak akan pernah sepenuhnya ada di zaman kita dan kita kehilangan hati. Kita harus memiliki pandangan yang lebih panjang dari itu, dan tidak hanya percaya untuk suatu waktu yang akan datang, tetapi bekerja untuk suatu waktu yang akan datang yang mungkin atau mungkin bukan pada waktu kita. Intinya adalah, tidak boleh ada pencampuran diri dengan iman yang akan menjadi unsur yang lemah dalam iman dan titik di mana kita akan selalu hancur.

Pembenaran Iman

Itu saja, kecuali ini. Ia membeli ladang, musuh merebut kota, negeri, umat, raja, membawa mereka pergi ke dalam pembuangan. Yeremia berusia antara enam puluh dan tujuh puluh tahun ketika hal itu terjadi. Itu akan terjadi selama tujuh puluh tahun. Ketika tujuh puluh tahun telah berlalu, sisanya kembali, menduduki kota dan negeri, datang ke ladang, menggali ladang dan menemukan bejana dengan beberapa dokumen di dalamnya, dan membaca dokumen-nya. Yeremia dibenarkan!

Apa kata mereka, generasi baru yang kembali itu? Apa yang mereka katakan? “Ah, Yeremia benar! Pada zamannya tidak ada yang mempercayai-nya, orang-orang menyebutnya bodoh, mereka mengatakan setiap hal yang sulit dan melakukan segala hal yang sulit, tetapi Yeremia sungguh benar.” Sungguh sebuah iman yang dimiliki Yeremia! Betapa sejatinya Yeremia kepada Tuhan. Ia berdiri sendirian dengan biaya yang sangat besar. Di sini adalah buktinya bahwa ia benar, posisinya benar. Yeremia setia kepada Tuhan; Tuhan telah membuktikan diri-Nya setia kepada Yeremia. Itulah akhirnya. Saya percaya jika kita setia kepada Tuhan, saatnya akan datang, jika tidak dalam hidup kita, ketika semua orang akan melihat dan tahu bahwa Tuhan setia dan telah selama ini setia kepada kita. Tuhan tidak akan berhutang pada manusia siapa pun.

Seberapa banyak hal itu menghibur saudara, saya tidak tahu. Tetapi di sini adalah meditasi kecil ini tentang seorang laki-laki yang bertindak dalam iman, mengambil sebuah posisi dalam iman, dan kemudian mengetahui reaksi mengerikan dari posisi dan tindakannya sendiri, pertarungan dengan hatinya sendiri, pertanyaan dan keraguan, tetapi akhirnya berhasil dibuktikan, menang. Saya tidak percaya bahwa sebuah alat benar-benar datang kepada pelayanan penuhnya kepada Tuhan sampai iman telah menderita segala jenis goncangan dan ditegakkan. Mungkin ada manfaat dalam ukuran dengan iman yang sangat lemah, tetapi ukuran penuh kebermanfaatan kepada Tuhan datang ketika iman telah ditegakkan melalui banyak goncangan dan banyak penderitaan. Ya, itulah cara setiap alat Tuhan. Ia telah dilemparkan ke dalam konflik mengerikan ini tentang iman, dan kemudian manfaat utamanya telah muncul. Itu adalah topik lain, tetapi saudara bisa memikirkannya.

Musa memiliki iman dalam jumlah tertentu ketika ia menyerang Mesir, tetapi empat puluh tahun kemudian ia adalah seorang yang sangat disiplin dan bisa lebih sangat berguna bagi Tuhan. Tetapi sungguh empat puluh tahun lamanya tanpa tindakan bagi seseorang seperti Musa! Jika itu tidak cukup untuk menguji iman seseorang dan semua yang telah ia lalui setelah pengabdiannya kepada Tuhan di Mesir! Kebergunaan penuh Paulus bagi Tuhan tidak datang sampai ia pergi ke Roma dan berada di penjara. Pengayaan Jemaat telah menjadi seribu kali lipat lebih banyak oleh tahun-tahun terakhir hidupnya di penjara, tetapi betapa sulitnya pengujian iman itu, betapa penyempurnaan iman setelah bertahun-tahun, dan jadi sebuah alat, untuk kebergunaannya yang penuh, harus mengetahui sebuah karya yang mendalam di mana iman dibangun. Tuhan memberi kita kasih karunia untuk menanggung proses pembentukannya!


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.