oleh
T. Austin-Sparks
Pertama kali diterbitkan oleh "Witness and Testimony Publishers". Judul asli: "Supposing?!" (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)
Tidak ada gunanya kami berputar ke pintu belakang, atau, dengan kata lain, menggunakan kamuflase, sebab kami tidak ingin mengambil siapa pun dengan tipu daya. Jadi, mari kami berterus terang, dan jika masalahnya bukanlah urusan saudara, atau, lebih tepatnya, jika saudara menganggapnya sebagai yang bukan urusan saudara, jangan lanjutkan baca. Terus terang, kita akan melihat dengan jujur masalah yang menjadi perhatian Allah pada kita, dan hubungan kita dengan-Nya.
Banyak orang baik yang secara serius memikirkan hal ini di sepanjang garis ini, dan, cepat atau lambat, semua orang lainnya akan melakukan hal yang sama. Pertama-tama, mari kita lepaskan penutup mata kita dan mengambil beberapa fakta. Saudara tahu bahwa banyak orang yang bertanggung jawab, pemerintah dan pejabat-pejabat telah mendapat kecaman yang cukup parah baru-baru ini sebab, dikatakan, mereka menolak untuk mempercayai fakta. Selama tujuh tahun, Jerman telah secara paling teliti membangun agen dan pasukan Kolom Kelima di hampir setiap negara. Tetapi setiap kali ada yang mengatakan demikian dan memperingatkan pemerintah negara-negara itu bahwa hal itu benar, saran itu tidak hanya ditolak, tetapi niat jahatnya juga tidak dipercaya. Yah, laporan yang terus-menerus tidak dipercaya itu terbukti benar, tetapi ini telah berartikan kehancuran beberapa negara dengan cara yang paling berbahaya. Kemudian lagi, jika, pada tahun 1939, seseorang telah bernubuat bahwa dalam waktu kurang lebih satu tahun, Jerman akan menguasai dan mengalahkan Belanda, Belgium dan Perancis, di samping jumlah negara-negara Eropa lainnya yang telah jatuh kepadanya, seorang yang seperti itu akan diejek, jika tidak dimasukkan ke dalam penjara atau suaka sebagai orang gila atau seorang yang bersifat mengalah, yang tidak bisa disembuhkan. Hari ini, kita melihat hal-hal yang “sulit dipercaya” itu sebagai kenyataan. Jadi hal-hal yang telah dilaporkan dan ditolak telah menjadi kenyataan yang mengerikan; dan hal-hal di luar imajinasi adalah fakta. Penderitaan yang terlihat adalah sebagian besarnya – jika tidak seluruhnya – disebabkan oleh ketidakpercayaan.
Tentunya semua ini seharusnya membuat kita menjadi semakin cenderung untuk memberikan perhatian pada satu atau dua hal yang sangat vital yang tidak kekurangan bukti bahwa ada sesuatu di dalamnya. Setidaknya kita harus siap untuk menerima saran – “seandainya hal itu terbukti benar.”
Untuk memulai, seandainya hal itu terbukti benar, setelah semuanya, bahwa Allah memang mengirim Anak-Nya Yesus Kristus ke dalam dunia ini dahulu kala dan menentukan nasib kekal manusia menurut sikap mereka terhadap-Nya, dalam penerimaan atau penolakan akan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka? Seandainya terbuktikan benar bahwa kesejahteraan kekal manusia bertumpu pada kemampuannya untuk memuaskan Allah dengan kebenaran absolut dalam kaitan-nya dengan sifat dan perilaku, dan Allah melihat bahwa “tidak ada yang benar, seorang pun tidak,” tetapi “semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah”; dan oleh karena itu, Allah menyediakan bagi diri-Nya sendiri dengan persyaratan-Nya dalam pribadi Anak-Nya, dan kemudian menyatakan kepada manusia bahwa Anak-Nya akan diterima bagi mereka jika mereka percaya kepada-Nya dalam satu atau dua hal:
(a) bahwa Ia adalah Anak Allah yang tidak berdosa;
(b) bahwa Ia – dalam kematian-Nya – mengambil dosa manusia dan menanggung hukuman manusia atas dosa;
(c) bahwa Ia bangkit dari antara orang mati untuk menjadi wakil dan perantara manusia di hadapan Allah?
Kemudian lagi, seandainya benar bahwa, setelah Anak-Nya kembali ke sorga dengan pekerjaan sempurna yang dilakukan untuk manusia ini, dan sebagai wakil manusia dan pembela di tempat tinggi, Allah memang mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk membuat semua itu baik di dalam hati dan kehidupan setiap manusia yang akan menerima Anak-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat-nya, sehingga apa yang benar di sorga menjadi benar di dalam batin?
Akhirnya, seandainya hal itu terbuktikan benar bahwa apa yang telah dilakukan oleh Jerman dalam situasi dunia sekarang ini telah dilakukan oleh musuh lain di dunia ini dengan konsekuensi yang jauh lebih luas? Saudara sekarang tahu bahwa alasan mengapa pemerintah-pemerintah dan orang-orang yang bertanggung jawab tidak akan percaya bahwa Jerman sedang merencanakan dan menyindirkan kegiatan Kolom Kelima di negara-negara ini adalah karena itu adalah bagian dari keseluruhan skema untuk menyangkalnya dari pihak agen-agen itu sendiri. Ketidakpercayaan dipupuk sebagai faktor penting dalam kesuksesan mereka, dan oleh karena itu, ketidakpercayaan berarti kebutaan dan pengabaian yang bersalah. Saudara menemukannya sulit untuk memaafkan itu ketika saudara melihat hasilnya. Yah, jangan terjebak dalam perangkat dan rasa bersalah yang sama dalam hubungannya dengan kesejahteraan kekal saudara sendiri, sebab banyak orang telah hilang oleh ketidakpercayaan yang tidak akan membiarkan bahkan saran ini – “seandainya hal itu terbukti benar.”
Buktinya ada banyak. Selama berabad-abad telah ada garis dari mereka yang telah membuktikan “seandainya” menjadi fakta pada kedua sisi. Di satu sisi, keyakinan yang pasti di dalam dan penerimaan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam istilah-istilah yang disebutkan di atas telah menghasilkan pengalaman nyata dari kehidupan baru, kedamaian, sukacita, kepastian, dan tujuan untuk hidup: sementara penolakan akan Dia telah menghasilkan sebuah kesadaran telah kehilangan tujuan hidup yang sebenarnya dan memiliki – seperti yang dikatakan seseorang – untuk “melakukan lompatan mengerikan ke dalam kegelapan.”
Berikut adalah insiden nyata. Seorang Hakim terkenal tertentu yang pernah menjadi Advokat yang sama terkenalnya, suatu hari mendapatkan seorang laki-laki yang muncul di hadapan-nya dengan sebuah tuduhan yang serius. Laki-laki itu mengajukan permohonan yang sangat tulus kepada Hakim itu, mengatakan bahwa ia – Hakim itu – sudah bertahun-tahun yang lalu mengambil kasusnya ketika ia pada saat itu berada dalam kesulitan dan telah berhasil membebaskan-nya. Hakim itu menjawab – “Saudaraku, ketika kamu datang kepadaku bertahun-tahun yang lalu, aku berada dalam posisi untuk menjadi Advokat-mu. Waktu itu telah berlalu dan Aku sekarang hanya bisa menjadi Hakim-mu.” Anak Allah, Yesus Kristus, sekarang berada dalam posisi Advokat dan Pengantara; waktunya akan tiba ketika Ia akan menjadi Hakim, sebab ada tertulis – “Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati” (Kisah Para Rasul 17:31). Tetapi pada saat itu, sudah terlambat!
Perkataan kami telah tanpa sentimen, tidak ada “isak tangis,” tetapi langsung dari bahu. Masalahnya jauh lebih serius daripada masalah-masalah dunia saat ini. Jika saudara ingin menyelesaikan hal-hal, ingatlah bahwa Allah telah memberikan bukti semaksimal mungkin dalam karunia Anak-Nya bahwa Ia memiliki kepedulian yang luar biasa terhadap keselamatan kita, dan ingin menjadikan itu masalah pribadi dengan setiap masing-masing dari kita, hanya berbicaralah kepada Yesus Kristus sama seperti yang saudara lakukan kepada sahabat terbaik saudara, dan ceritakanlah semuanya tentang hal itu; dan jika saudara berbuat demikian, percaya bahwa – meskipun tidak terlihat – Ia adalah seorang yang hidup, saudara akan memiliki buktinya di dalam diri saudara segera.
Dapatkan salinan surat Paulus kepada orang-orang Roma dan bacalah delapan pasal pertama. Ini akan menempatkan segalanya dengan cukup lengkap dan cukup jelas di hadapan saudara.
Ingatlah bahwa Allah hanya memiliki satu dasar pada apa Ia menerima atau menolak manusia. Dasar itu bukanlah apakah saudara adalah seorang pendosa kecil atau besar; yaitu, orang berdosa lebih atau kurang, sedikit dosa atau banyak dosa, lebih baik daripada beberapa orang lain dan sama baiknya dengan beberapa yang lainnya. Tidak, interogasi-Nya akan selalu, “Bagaimana dengan Anak-Ku, Yesus Kristus; apa yang telah kamu lakukan dengan-Nya? Aku menunjuk Dia untuk menjadi Tuan-mu, dan Aku memberikan Dia untuk menjadi Juruselamat-mu – Bagaimana dengan itu? Atau lebih tepatnya – Bagaimana dengan Dia?”
Perbedaannya yang merupakan perbedaan dari dua dunia adalah apakah Kristus sebagai Pribadi yang hidup adalah – oleh Roh-Nya – tinggal di dalam hati saudara, atau berada di luar. Ia meninggalkan keputusan itu kepada kita, tetapi tidak meninggalkan kita dalam kegelapan tentang seberapa banyaknya yang terikat dengan keputusan kita itu – baik yang satu atau yang lain.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.