Austin-Sparks.net

Tanggung Jawab dari Mendengar Firman Tuhan

oleh T. Austin-Sparks

Diedit dan disediakan oleh Golden Candlestick Trust. Judul asli: "The Responsibility of Hearing the Word of the Lord". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

“Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku” (Yesaya 65:12).

“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1).

“Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku … Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” (Wahyu 3:20, 22; 22:20).

Tuhan terus-menerus datang kepada umat-Nya. Ia datang kepada mereka setiap ada Firman yang hidup dari Dia. Bagian yang dikenal ini dalam Wahyu 3 sangat mengesankan ketika saudara catat bahwa ketukan, suara, telinga dan “Roh berkata” adalah satu. “Aku mengetok”; dan jika saudara mendengarkannya itu bukanlah sebuah detak, tapi sebuah suara, sebuah suara yang hanya bisa didengar oleh telinga batiniah sebab ini adalah suara Roh, dan Roh berkata dalam satu bahasa, “Ketukan-Ku adalah suara-Ku dan suara-Ku adalah apa yang Roh katakan, dan ini membutuhkan telinga batiniah yang mematuhi apa yang dikatakan oleh Roh”. Sehingga setiap saat Firman yang hidup datang, Tuhan telah datang, dan datang melalui Firman-Nya oleh Roh-Nya, Ia datang mengharapkan sebuah tanggapan.

Ada masalah praktikal yang terikat dengan pendekatan kepada Tuhan dalam Firman-Nya dan hanya saat masalah itu diambil dengan pasti bahwa arti sebenarnya dari pendekatan Tuhan dimasuk-ki dan diamankan. Tuhan mungkin ada di sana di dalam Firman-Nya, Roh mungkin ada di sana berbicara oleh Firman itu, Firman Tuhan yang membawa pendekatan Tuhan mungkin mengunjungi kita, mungkin menyertai kita; dan semua itu mungkin sangat benar, sama nyatanya seperti yang terjadi pada masa di mana tertulis “Firman Tuhan datang melalui mulut …” yang ini dan yang itu, sama nyatanya seperti nyatanya ketika seorang nabi berkata: “Beginilah Firman Tuhan”. Ini mungkin sama nyatanya seperti itu pada hari ini, namun pada saat yang sama tidak menghasilkan apa-apa; yaitu, sejauh mana tujuan dan maksud Tuhan bersangkutan. Ini selalu merupakan bahaya yang ada di samping Firman Tuhan yang datang, sehingga hal ini mungkin, setelah semuanya, tidak menghasilkan apa pun sejauh mana apa yang dimaksudkan oleh Tuhan bersangkutan.

“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak” – bukan jika saudara mengetahui banyak kebenaran, bahwa saudara mendengar banyak eksposisi Firman, bahwa Firman Tuhan benar-benar telah datang kepada saudara; “Dalam hal inilah … berbuah banyak”. Dan itu hanya bisa terjadi saat kita mengenali masalah yang terkait dengan Firman dan secara pasti memegangnya. Tanggapan yang Tuhan harapkan ketika Ia datang dalam Firman-Nya adalah tanggapan hidup, bukan hanya sekedar persetujuan, kesepakatan atau kesenangan.

Kita memiliki dari Dia perumpamaan tentang penabur, sebuah tanggapan empat kali lipat dari Tuhan yang hadir dengan Firman-Nya, sebab Ia adalah Penabur, dan benih itu adalah Firman. Tuhan hadir dengan Firman-Nya, dan Ia menabur dengan harapan, dan harapan-Nya sangat dikecewakan sebagian besarnya ketika ada tanggapan apa pun terhadap-Nya selain tanggapan buah yang sebenarnya, dan hal itu membawa masalah ini ke dalam hati. Itulah inti dari perumpamaan itu, hal ini dibawa ke dalam hati; saya rasa bisa saya katakan, membawanya ke dalam hati. Mungkin ada semacam reaksi yang bukanlah tanggapan yang Tuhan cari. Ia menginginkan tanggapan hati yang tidak dalam emosi, tapi dalam buah, apa yang menjadi perwujudan hidup yang ada dalam Firman yang Ia bawa; sehingga Firman, memiliki hidup itu, yang ditanam di dalam hati kita, berarti bahwa Firman itu mengekspresikan diri-Nya dengan cara yang hidup di dalam kita. Itulah tanggapan yang Tuhan cari setiap saat Ia datang kepada kita di dalam Firman-Nya.

Rasul Paulus berkata kepada Timotius, “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang … semua yang telah engkau dengar dan terima dari-ku, bertekunlah dalam semuanya itu”. Ketika saudara memperhatikan dan bertekun dalam semuanya itu, buah, kemajuan, akan nyata kepada semua orang. Itulah satu-satunya jalan menuju kemajuan rohani dan inilah satu-satunya tanggapan yang memuaskan Tuhan. Itulah tanggapan yang Ia cari. Oleh karena itu berarti keseluruhan sekaligus kelangsungan.

Bahaya lain selalu hadir ketika Tuhan datang dengan Firman-Nya. Entah bagaimana hal ini tentunya ada dalam pikiran untuk menunda masalah. Jika ini bukan penundaan yang disengaja – sebab sangat sedikit yang mungkin melakukan itu – ini adalah penundaan sama saja, sebab setiap kegagalan untuk memegang dan menindak-lanjuti adalah penundaan.

Saya merasa bahwa ada banyak ruang dengan umat Tuhan secara keseluruhan untuk transaksi segera berdasarkan setiap kata yang datang kepada kita, yang kita punya setiap alasan untuk percaya adalah milik Tuhan. Ini adalah jalan menuju buah, ini adalah jalan menuju kemajuan, ini adalah jalan menuju pembesaran. Saya yakin saudara sangat peduli tentang masalah pertumbuhan, kemajuan, perkembangan. Saya yakin, saudara, dalam hidup saudara sendiri dengan Tuhan, sering meminta Dia untuk peningkatan rohani di dalam saudara, kemajuan, bahwa saudara mungkin berjalan terus, bahwa saudara mungkin datang ke kedewasaan. Saya yakin ada banyak dalam doa saudara yang mengarah ke sana. Sekarang bolehkah saya menyarankan kepada saudara satu cara di mana saudara bisa bekerja sama dengan Tuhan dalam menjawab doa semacam itu? Ini adalah bahwa saudara membuatnya sebuah latihan, kapan pun Firman Tuhan telah datang, untuk segera pergi dan berurusan dengan Tuhan dalam masalah ini, dengan masalah praktikal yang terkait dengan Firman itu. Jika saudara menunggu sampai besok, saudara akan masuk ke dalam jalan jahat itu bahwa akan ada pesan lain yang disajikan dan pesan yang terakhir hanya telah berlalu, dan sehingga saudara berlanjut. Setiap pesan dimaksudkan untuk memiliki sebuah masalah, namun ini menjadi akumulasi pesan-pesan, kata-kata, dengan minggu-minggu dan bulan-bulan dan tahun-tahun, dan tanggung jawab besar ditumpuk sebanyak apa kita akan dihakimi oleh Firman, “Firman yang telah Ku-katakan, itulah yang akan menjadi hakim-mu” (Yohanes 12:48). Penumpukan tanggung jawab yang besar, karena entah alasan ini atau itu – tidak dengan sengaja, tidak disengaja – kita tidak pernah segera menyesuaikan diri dengan masalah praktikal yang terkait dengan Firman itu.

Jika saudara segera memberikan diri saudara sepenuhnya untuk suatu aplikasi kepada Firman dan juga dari Firman, kemajuan saudara akan terlihat oleh semua, “Di sini adalah seorang laki-laki atau perempuan yang berurusan dengan Allah dengan segera atas setiap masalah yang dikemukakan oleh Firman-Nya”. Allah mengambil yang satu itu dengan luar biasa; ini adalah urusan yang terang jujur seluruhnya dengan Tuhan segera. Tuhan adalah Tuhan yang mewajibkan tanggapan yang segera. Jika saudara ingin membaca Firman Tuhan, saudara akan melihat apa yang terikat dengan tanggapan cepat kepada Tuhan. Berkat Tuhan ada di sana. Saudara akan melihat masalah yang terikat dengan penundaan, kesulitan yang meningkat, dan saudara akan melihat kerugian yang akhirnya datang ketika hal itu berlalu: “Sebab Aku memanggil dan engkau tidak menjawab”. “Lihatlah … Aku mengetok, jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku” – apa yang dikatakan Roh. Itu berbicara kepada Jemaat, seperti yang saudara ketahui, bukan kepada orang yang belum diselamatkan; mungkin hal ini benar di sana, tapi Firman ini adalah Firman kepada Jemaat.

Ini hanyalah tujuan saya untuk membantu menuju ke akhir yang saya selalu coba untuk tetapkan dalam pandangan untuk diri saya sendiri dan untuk saudara, bagaimana kita bisa mencapai kedewasaan itu, pertumbuhan itu, pembesaran itu? Tuhan meletakkan jari-Nya di atas titik ini dan hanya membendungnya dan berkata, “Sekarang Aku menghendaki tanggapan yang segera dan pasti dalam tindakan, sebuah transaksi dengan-Ku mengenai masalah ini yang dikemukakan oleh Firman ini”. Jika kita melakukan itu setiap saat daripada melepaskannya, dan akan berhati-hati terhadap semua hal-hal itu yang selalu menanti untuk mencabut Firman Allah ketika Ia telah mendekati di dalam Firman-Nya, kita harus tumbuh. Saudara tidak perlu keluar dari tempat duduk saudara sebelum seseorang berbicara kepada saudara tentang sesuatu akan hari esok atau masa lalu, sesuatu yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Tuhan. Saudara hanya perlu sampai ke pintu dan menemukan diri saudara dalam percakapan umum. Persekutuan semacam itu mungkin bagus dan saya sama sekali tidak menentang persekutuan yang nyata dengan umat Tuhan, sebab ini sangat membantu untuk bisa bertemu dan berbicara, tapi hati-hati, sebab tidak lama setelah Firman diucapkan Firman itu direnggut pergi dan untuk semua tujuan praktikal, ini mungkin seolah-olah kata-kata itu tidak pernah diucapkan. Hal itu tidak akan pernah terjadi jika kita segera turun ke hadapan Tuhan dan berkata, “Sekarang Tuhan, ada masalah praktikal yang terkait dengan ini dan masalah itu harus dipegang!” Itu adalah jalan pertumbuhan.

Tanggung Firman. Seperti yang saya katakan, ini hanya untuk membantu menuju akhir yang ada di dalam pandangan kita. Ada nilai besar dalam kesegeraan, dan tanggapan itu, tentu saja, akan memanggil untuk keseluruhan untuk Tuhan. Tanggapan seperti itu akan menguji keseluruhan kita. Jika ada orang yang benar-benar memiliki Firman Tuhan, sungguh-sungguh dan segera kita harus menghadap Tuhan tentang hal itu, bermaksudkan bisnis; tidak hanya menghadiri pertemuan dan mendengarkan pesan-pesan tapi keluar untuk Tuhan, mengajukan pertanyaan ini: “Apa yang telah Tuhan katakan? Bagaimana hal itu berlaku bagi-ku? Apa yang Tuhan kehendaki di dalam aku mengenai hal itu? Aku mungkin melihatnya atau mungkin tidak, tapi itu bukanlah intinya. Intinya adalah, Tuhan apakah ada sesuatu di sana yang tidak aku lihat? Apakah ada sesuatu yang Engkau sedang berusaha katakan kepada-ku dan aku masih belum hidup kepada itu?” Seberapa seringnya suatu saat kemudian kita telah melihat bahwa Tuhan mengatakan sesuatu pada waktu tertentu dan benar-benar Firman itu menyentuh sesuatu dalam kehidupan kita, namun pada saat itu kita tidak melihatnya. Sekarang kita melihat bagaimana Firman itu sesuai untuk kasus kita. Jika kita telah pergi kepada Tuhan, mungkinkah kita tidak melihatnya? Itu adalah keseluruhan bagi Tuhan dalam tanggapan kita terhadap Firman-Nya.

Harus ada pemegangan dan penahanan terus sampai hal itu diselesaikan, sampai hal itu ditetapkan, sebab hal ini mungkin untuk telah berlatih atas sebuah Firman, untuk mengikuti maksud Firman, untuk merasakan bobot-Nya dan merasakan-Nya masuk ke dalam diri kita dan menyentuh kita dan kemudian untuk memudar. Kita merasakannya dan kita selalu melihat kembali dan berkata, “Ya itu adalah Firman yang datang kepada kita; kita merasakan sesuatu dalam Firman itu; Firman itu menggerakkan kita!” Tapi kita harus mengatakan bahwa itu jatuh pendek dari masalah yang sebenarnya. Apa yang harus kita lakukan adalah untuk memegang dan terus bertahan. Apakah Tuhan telah mengatakan sesuatu kepada kita? Apakah kita berpegang pada hal itu sampai masalah itu diamankan dan ditetapkan, dan Tuhan telah mendapatkannya di dalam kita?

Perhatikanlah kata itu dalam Ibrani 2: “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.” Saya telah sering menunjukkan bahwa kata itu ada di baliknya sebuah gambar seorang laki-laki di dalam kapalnya sedang mengambil tambatannya. Ada arus yang sedang berjalan dan ia datang ke tambatannya, mengulurkan tangannya dengan kait kapalnya, mengambil tambatannya pada kait kapalnya, tapi ia melakukannya dengan ceroboh; ia melakukannya tanpa seluruh perhatiannya ditujukan pada hal itu. Gelombang berjalan dengan cepat, arusnya kuat, dan ia tidak teliti memperhatikan dan sebelum ia tahu apa yang telah terjadi, ia telah selip tambatannya secara tidak sengaja dan hanyat dibawa arus. Ia memilikinya, ia menyentuh-nya, mereka ada di kait-nya, dan ia kehilangan mereka. Hal ini sangat sering seperti itu. Firman Tuhan datang, kita memiliki kontak, kita bahkan akan mengatakan bahwa kita mendapatkannya, tapi di mana itu setelah beberapa waktu? Setelah beberapa saat, bagaimana dengan itu? “Oleh karena itu … harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.” Itulah jenis tanggapan yang Tuhan cari sepanjang waktu.

Sekarang, tidak akan pernah benar untuk meninggalkan hal-hal di sana tanpa sepatah kata lain. Tanggapan seperti itu terhadap Tuhan yang Ia cari akan selalu mahal harganya. Tuhan akan memastikan itu. Hal-hal Tuhan tidak didapati dengan murah; tujuan Allah adalah tujuan yang mahal dan setiap gerakan segar yang berhubungan dengannya akan mahal. Saudara tahu bahwa Ibrani 13:13 adalah ringkasan dari masalah praktikal berjalan terus. Nasihat di seluruh surat itu adalah “Jalan terus”. Ringkasannya adalah ini: “Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.” Itulah apa yang akan kita dapatkan saat kita berjalan terus. Di sini, itulah apa yang saudara akan dapatkan jika saudara berjalan terus. Semuanya terlihat begitu mulia untuk berjalan terus, semua yang kita bertujuan pada begitu luar biasa. Kita bisa asmara tentang tujuan kekal dan memerintah dan berkuasa. Ya, tapi sisi sekarang yang ada dari itu adalah di luar kemah menanggung kehinaan-Nya. Ada biaya yang terikat dengan berjalan terus dengan Tuhan. Akan ada biaya yang terikat dengan setiap langkahnya. Ini akan membuat tuntutan; ini hanyalah orang-orang beriman yang akan berjalan terus. Itulah apa yang mendorongnya masuk. Itulah yang menjadikannya milik kita, menjadikannya bagian dari diri kita.

Tuhan datang mencari tanggapan; Firman menuntut itu dan semuanya tergantung padanya. Tidak ada yang begitu mapan sehingga tidak dapat disisihkan oleh Allah jika hal itu berhenti untuk menanggapi tujuan-Nya. “Aku … akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau … (Wahyu 2:5). Allah menanam jemaat-jemaat itu di Asia, kaki dian itu; Ia memberkati mereka, Ia menggunakan mereka; mereka adalah alat kesaksian; dan kemudian terjadilah krisis di mana Allah berkata, “Apa yang Ku-tanam, apa yang Ku-berkati, apa yang adalah hasil kerja Roh-Ku, dan memiliki Roh-Ku di dalamnya, Aku akan cabut dari tempatnya”. Ada perasaan di mana kita selalu diuji atas hidup kita dan sifat ujian ini adalah ini: tanggapan langsung terhadap setiap kunjungan Tuhan di dalam Firman-Nya. “Siapa bertelinga …”.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.