Austin-Sparks.net

Satu-Satunya Kenyataan

oleh T. Austin-Sparks

Surat redaksi yang diterbitkan dalam majalah "A Witness and A Testimony" Mar-Apr 1958, Jilid 36-2. Judul asli: "The Only Reality". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)

Di antara banyak sebutan yang diberikan kepada hamba yang bertanggung jawab Allah dalam Alkitab adalah sebutan “Penjaga.” Fungsi Penjaga begitu dipahami sehingga kita tidak perlu menghabiskan waktu untuk menggambarkan fungsi Penjaga itu. Dengan kata lain, fungsinya adalah untuk menyadari baik gerakan maupun tanda-tanda kekuasaan mereka, dan untuk membuat hal ini diketahui demi kesejahteraan orang-orang, terhadap siapa ia memiliki tanggung jawab. Ini adalah salah satu fungsi dari Nabi-Nabi Perjanjian Lama, dan aspek pelayanan nabi ini tersirat dalam urapan semua hamba Allah pada setiap saat.

Tapi aspek tertentu ini telah berarti, dan akan selalu berarti, bahwa Penjaga hidup sebelum saat di mana apa yang ia lihat akan terjadi atau terwujudkan. Rasul-Rasul Perjanjian Baru adalah semacam ini. Mereka benar-benar hidup pada jam-jam dan hari-hari mereka sendiri, tetapi mereka lebih hidup lagi pada hari-hari yang akan datang. Sebagai Penjaga, mereka melihat tren dan pentingnya “tanda-tanda” atau isyarat-isyarat tertentu, dan dengan demikian mereka hidup sebelum waktunya, dan hanya dibenarkan lama setelah keberangkatan mereka dari muka bumi ini.

Kami tidak mengklaim kejelian kenabian atau ramalan atau inspirasi bersifat Rasul, tapi ada pada saat ini tanda-tanda dan indikasi-indikasi tertentu, di mana kepentingannya, karena berbagai macam alasan, mungkin tidak dapat segera diakui; dan bisa jadi bahwa deklarasi maknanya, seperti oleh seorang penjaga yang setia, mungkin berartikan perbedaan antara keselamatan dan bencana bagi banyak orang.

Jika ada satu hal di mana Alkitab sangat jelas dan tegas, ini adalah bahwa, dalam segala pemerintahan berdaulat-Nya, Allah bekerja menuju kenyataan pada akhirnya. Akhir dari setiap fase dari tujuan progresif Allah telah ditandai dengan pengayakan, tantangan, dan pengujian hal-hal untuk kenyataannya.

Hal ini dapat dengan mudah dilihat sebagai mata yang ditujukan atas berbagai tahap Perjanjian Lama. Hal ini terwujud lagi dalam krisis kemunculan Kristus pertama, yang, pertama-tama, adalah penyempurnaan dari seluruh dispensasi Perjanjian Lama, dan penghakiman-Nya atas itu dapat ditemukan paling sangat jelas di muka hidup-Nya sendiri di bumi. Ujiannya adalah untuk kenyataannya, dan dalam pertimbangan akan kenyataannya, seluruh sistem itu, sebagai yang diwakili oleh kelas resminya, ditemukan begitu penuh dengan keinginan sehingga harus “dibuangkan ke dalam api dan dihanguskan.” Akhir Perjanjian Baru melihat pengulangan penghakiman yang persis sama dan akhir ini, kali ini dimulai dengan Kekristenan – jika saudara berkenan, dengan Jemaat.

Dengan demikian, “mata-Nya yang bagaikan nyala api” mencari kenyataannya. Mata itu menembus banyak hal-hal.

Pertama-tama, mereka menembus agama tradisional dan formal atau “Kekristenan.” Interogasi mereka adalah – Apakah agama saudara soal keterikatan atau ketaatan terhadap sebuah sistem, tradisi bersejarah, warisan keluarga; dan seterusnya? Atau apakah itu dari lahir – apakah itu suatu kelahiran baru dalam saudara; apakah itu sesuatu yang telah terjadi pada suadara; apakah itu hidup saudara sendiri, diri saudara sendiri?

Yang kedua – dan saya lebih berkonsentrasi terutama pada hal ini untuk saat ini – mereka menembus watak dan disposisi. Mereka menuntut untuk mengetahui apakah alasan mengapa saudara berada di mana saudara berada, peduli dengan apa yang saudara peduli dengan, terhubung dengan apa yang saudara terhubung dengan, dan tercenderung seperti saudara tercenderung, adalah karena watak khusus saudara bersandar ke arah itu. Saudara artistik dan mistik dalam selera dan konstitusi saudara: oleh karena itu saudara memilih dan membuat agama saudara menurut gambar saudara sendiri. Watak saudara adalah melankolis, dan oleh karena itu, yang lebih abstrak, mendalam, serius, intens, mawas diri, dan spekulatif, menarik bagi saudara dan menemukan tanggapan alami di dalam saudara. Saudara membuat Allah, Kekristenan, Kristus, Alkitab, menurut gambar saudara.

Atau lagi, saudara adalah dari watak yang praktis. Bagi saudara semuanya hanya bernilai sejauh mana itu “praktis” Saudara tidak memiliki kesabaran dengan orang-orang kontemplatif ini. Saudara jengkel dengan “Maria-Maria,” karena “banyak perjamuan” adalah yang menjadi perhatian saudara. Bagi saudara, bagaimana akhirnya tercapai jauh lebih tidak penting dibandingkan dengan akhir itu sendiri. Saudara tidak peduli banyak dengan imajinasi, dan saudara akan menempatkan semua nilai pada hal-hal yang dilakukan – berapa banyak sebenarnya yang ada yang dapat ditunjukkan untuk hari itu. Allah saudara dan Kekristenan saudara sepenuhnya, atau hampir seluruhnya, dari jenis yang praktis, menurut gambar saudara sendiri. Dan jadi kita bisa teruskan dengan segala watak lainnya.

Tapi semua ini tidak dapat diterima, karena Kristus bukanlah salah satu dari semua ini; Dia adalah lain. Ia mungkin menggabungkan yang baik dari semuanya, tapi itu tidak sepenuhnya berarti sifat Ilahi. Ia berbeda. Semua ini adalah jiwa manusia, tetapi sifat penting dari Kristus dan Kekristenan sejati adalah Roh Ilahi – ini adalah sorgawi! Jika kelahiran baru berarti apa pun, kelahiran baru berarti begini, bahwa sifat dan disposisi lain dilahirkan ke dalam orang percaya, sehingga ia “dibawa ke tempat yang (secara alami) tidak ia kehendaki.” Di bawah tangan Roh Kudus satu hal menjadi semakin jelas: ini adalah bahwa watak atau disposisi kita tidak bisa membawa kita melalui pencobaan dan tantangan yang hebat yang datang secara khusus kepada orang Kristen; dan bahwa hidup, kuasa, rahmat lain, menjadi sangatlah penting untuk kelangsungan hidup kita. Hamba-hamba Allah yang terbesar, terkuat dan paling diberkati selalu menemukan hal ini tetap benar.

Kenyataan, dengan Allah, adalah lebih dari ketulusan, kesungguhan hati, ketakwaan. Ini bukanlah reaksi kita terhadap Allah sama sekali. Tidak ada kesalahan yang lebih besar, penyesatan yang lebih serius, nasihat-nasihat yang lebih nakal daripada untuk menyarankan orang untuk memilih asosiasi jemaat yang paling sesuai dengan watak mereka.

Kristus dan manusia (secara alami) adalah milik dua pemerintahan, dan tidak ada yang lewat dari satu ke yang lain dengan “seleksi,” atau pilihan, atau preferensi. Dan tentu saja tidak oleh hubungan dekat alami, karena tidak ada hal seperti itu! Dengan Allah, Kristus adalah satu-satunya Kenyataan, dan itu tidaklah berwatak, bersifat mistik, bukan soal polos atau hiasan, bersifat ritual atau seremonial, atau telanjang dan sederhana. Kristus, diungkapkan oleh Roh Kudus dalam hati, seperti oleh persetujuan Ilahi, sesuai dengan “Jadilah terang” penciptaan, adalah satu-satunya Kenyataan!

Untuk saat ini, ruang saya telah habis. Tapi saya kembali ke masalah yang memerintah. Akhir akan ditandai oleh pengayakan, pengujian, pencobaan nyala api yang semakin intens untuk mengetahui apa yang nyata – yaitu, apa yang benar-benar Kristus – dan untuk memaparkan apa yang adalah penambahan-penambahan dan pelengkap-pelengkap buatan Kekristenan. “Penghakiman” utama ini telah dimulai dan sesungguhnya sedang bergerak di muka bumi ini. Semoga ada ditemukan yang maksimum dari “emas”, “perak”, “batu permata”, dan yang minimum dari “kayu”, “rumput kering”, “jerami”.


Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.