oleh
T. Austin-Sparks
Pertama kali diterbitkan dalam majalah "A Witness and A Testimony" Mei 1926, Jilid 4-5. Judul asli: "Questions That Are Sometimes Asked". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)
1. Mengenai Salib
Mengapa kami begitu membesarkan Salib, dan selalu menyebutnya terus-menerus? Mengapa tidak berbicara tentang Kebangkitan, Roh Kudus, Kedatangan Kedua, dan lain-lain, dalam ukuran yang sama? Pertama, biarkan dikatakan bahwa kematian secara fisik, atau salib dalam bentuk materi, tidak ada dalam pikiran ketika kata Salib digunakan. Mentalitas yang menciptakan gambar fisik dalam hal-hal rohani selalu terbuka untuk berbagai bahaya dan kesalahpahaman, seperti dapat terlihat di mode dari salib di beberapa kalangan. Realitas rohani yang merangkul semua tindakan-tindakan yang dapat terlihat dalam sejarah masa lalu harus mengatur konsepsi kita tentang Salib.
Dengan cara yang sama ketika “Darah” disebutkan, banyak yang menemukan rasa jijik dan perasaan enek muncul dalam diri mereka. Gambaran yang ada dalam imajinasi mereka yang telah diajarkan dan diterangkan secara rohani bukanlah cairan berwarna merah. Darah dan Hidup adalah istilah sinonim dan “penumpahan darah” dalam kata lain adalah, “menyerahkan nyawa (atau hidup) ke dalam maut.”
Kedua, baiklah hal ini sungguh ditekankan bahwa Salib adalah dasar untuk segala sesuatu yang lain, dan semua yang lain berhubungan dengan Salib. Tidak akan ada pengalaman subjektif dari kebangkitan, kenaikan, dan kuasa hidup dalam Kristus, kecuali hanya dengan kita yang dari awal, dan selanjutnya telah terus dibaptis ke dalam kematian-Nya, dan “senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh.” Salib tidak pernah meninggalkan kita dan kita tidak pernah melampaui Salib. Tidak ada Pentakosta sampai Kalvari telah terjadi, dan bahkan kemudian pekerjaan Roh Kudus adalah untuk terus membawa kita pada satu sisi semakin dalam ke Salib, sehingga, pada sisi lain Dia dapat membawa kita lebih penuh ke dalam Kebangkitan. Paulus selalu menghubungkan kedua ini bersama. Ambisinya adalah untuk “mengenal Dia dalam kuasa kebangkitan-Nya,” dengan menjadi sekutu dalam penderitaan-Nya, di mana ia “menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya.”
“Kedatangan Kedua” bukanlah suatu peristiwa yang terisolasi dalam sejarah, tetapi ada pada titik pemenuhan karya Salib, dan harus menunggu sampai saat itu. Ketika kita melampaui lebih dari itu, bahkan dalam kemuliaan, hal ini akan tetap sebagai “ANAK DOMBA (seperti telah disembelih) di tengah-tengah takhta.” Salib adalah kekal. Salib adalah pusat roda, dan semua hal lain adalah jari-jari yang terikat dengan pusat itu, bergerak keluar dari sana, dan pada saat yang sama datang ke sana. Biarkan ayat-ayat berikut dipertimbangkan: Filipi 3:10; 2 Korintus 4:10,11,12; Roma 8:36; 2 Korintus 1:8,9; Roma 8:18; 2 Korintus 13:4.
2. Mengenai Musuh.
Hal ini sering ditanyakan mengapa Iblis dan sistemnya begitu banyak dibuktikan dalam bahasa dan pikiran pelayanan ini. Banyak keberatan yang diajukan, yang tidak perlu ditangani secara terpisah. Jawabannya akan secara umum, yang mencakup sebagian besar interogasi dan gumam-an ini.
Pertama. Jangan pernah berpikir bahwa kuasa Iblis-lah yang menjadi obsesi kita. (Tidak ada obsesi sama sekali dalam hal ini.) Banyak orang berpikir bahwa kami menempatkan sang musuh dalam posisi yang hanya sedikit di bawah yang maha kuasa, dan mengijinkan atribut-atribut yang hampir sama dengan Allah sendiri. Ini sungguh benar salah. Jika ini adalah soal kekuasaan, Iblis tidak dapat berdiri di hadapan Tuhan selama lima menit. Ini bukan kekuatan tapi hak. Daging adalah warisan dan dasar hak milik Iblis dan kegiatannya yang sah, dan dia harus memilikinya. Sumber daya-nya tidak diragukan, sangatlah besar, dan dia menggunakan semua ini ketika dia dapat menemukan alat yang cocok untuk ekspresi mereka dan tujuan-nya. Alat ini adalah “daging” sebagai kondisi dan hukum aktif dari sifat atau ciptaan yang telah jatuh. Sehingga, karena kepercayaan bahwa kondisi jatuh ini bukanlah akhir dari pekerjaan Iblis, tetapi hanya pengurangan hal-hal ke dalam suatu kondisi yang menjadi cocok untuk pekerjaan yang jauh lebih besar di pihaknya, kami harus menekankan –
1. Kebutuhan untuk “dibunuh dalam keadaan sebagai manusia” dengan “disalibkan dengan Kristus.”
2. Jalan dan hidup dalam Roh dan bukan dalam daging dimungkinkan hanya dengan persekutuan di dalam kebangkitan, dan oleh karena itu
3. Penghancuran (secara harfiah, “memadamkan aksi”) dari pekerjaan Iblis dengan menetap di dalam Salib.
Hanya sedikit daging saja dalam kehidupan pribadi seseorang, atau dalam persekutuan Kristen dapat memberikan musuh sarana untuk mengerjakan malapetaka yang mengerikan dan untuk merampok efektivitas rohani yang melampaui ukuran tertentu.
Maka hal ini harus terus diingat bahwa Kitab Suci dari Kejadian sampai Wahyu menjelaskan bahwa bukan hanya kondisi manusia yang merupakan dasar dari kegiatan Ilahi, namun sistem rohani palsu yang di tempat yang berbeda dan di jaman yang berbeda telah mewujudkan dirinya dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Di belakang sistem-sistem agama ada kekuatan rohani yang cerdas yang semuanya bertentangan dengan Allah dan tujuan-Nya “untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu.”
Sampai sifat konflik kita diakui dan kita menerima arti Salib Kristus dalam arah ini, kita akan selalu menemukan bahwa ada sebuah dunia yang terletak di luar kekuatan efektivitas kita. Kita akan pergi sampai sejauh tertentu, tetapi di luar itu kita terpukul dan kebingungan. Kitab Suci tidak perlu dikutip untuk menunjukkan hal ini, dan sungguh ada begitu banyak yang dapat dikutip.
“Kenapa kita tidak bisa?” – Ini mungkin pertanyaan tragis yang muncul karena kegagalan untuk mengenali sifat dari masalah ini dan sifat dari alat.
Penelitian sederhana dari kata “kuasa” dalam dua bentuk Yunani-nya dalam Perjanjian Baru sudah cukup untuk menunjukkan bahwa yang pertama dari ini – otoritas atau yurisdiksi – berkaitan dengan suatu posisi yang dikenakan di sebuah kerajaan rohani yang unggul dari apa yang ada sebelum ciptaan dunia dan jatuhnya manusia. Kuasa yudisial ini diakibatkan dari kehancuran dasar hukum lain dari hirarki rohani yang menentang. Pemberontakan baru kekuatan rohani dan dampaknya pada kesadaran Kristen hari ini, akan menciptakan suatu situasi yang hanya mereka yang tahu sifat, metode dan maksud-nya, dan hubungan-nya dengan Salib Kristus akan mampu menghadapi.
Nubuat meramalkan bagaimana hal-hal akan menjadi, bukan bagaimana hal-hal perlu menjadi. Jika saja Jemaat menetap dengan konsepsi rohani di latar belakang hal-hal yang begitu nyata dalam Perjanjian Baru, gelombang kekuatan rohani yang begitu parah dalam roh, pikiran, dan tubuh ini, tidak akan memiliki kesempatan dan keberhasilan yang sekarang mereka miliki. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk kesaksian yang konstan dan fokus yang kuat pada keunggulan yurisdiksi orang-orang kudus di dalam “Kepala Berdaulat” di atas wewenang Iblis ini.
Sistem ini merupakan satu, baik itu di balik dukun Afrika maupun ilmuwan ilmiah, dan prinsip-prinsip untuk menghadapi semua ini adalah sama di seluruh dunia.
“Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging (ini adalah sifat jatuh manusia),” tetapi kekuatan-kekuatan yang menemukan sifat jatuh manusia sebagai sarana dapat digunakan untuk mengejar tujuan mereka untuk mencoba menggagalkan Kedaulatan Kristus.
Mari kami ulangi, kami tidak terobsesi, tetapi hanya “supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.” Ini bukan sebuah risalah pada sistem Iblis tetapi hanya penjelasan atas sikap yang diambil.
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.