oleh
T. Austin-Sparks
Sebuah surat redaktur yang pertama kali diterbitkan dalam majalah "A Witness and A Testimony" Juli-Agustus 1942, Jilid 20-4. Judul asli: "Our Ministry". (Diterjemahkan oleh Silvia Arifin)
Yang dikasihi Allah, sebagaimana Tuhan telah memungkinkan kelanjutan pengedaran tulisan-tulisan ini, kami mengirimkan salam di dalam nama-Nya. Daftar alamat kami adalah sesuatu yang sangat hidup, dan kami ingin saudara tahu bahwa kami memikirkan saudara semua, yang tersebar di bumi. Kami ingin sekali mengikuti cara Paulus dengan menyebutkan daftar nama-nama dan tempat-tempat, tapi ini sekarang telah menjadi sesuatu yang jauh melampaui batas. Jadi percayalah bahwa saudara – di setiap tempat – selalu ada di dalam pikiran kami.
Perkataan saya kepada saudara dalam edaran ini hanyalah untuk mengingatkan saudara tentang pelayanan ini, yang kami rasa telah diserahkan kepada kami oleh Allah. Pelayanan ini hanyalah salah satu di antara banyak yang telah diberikan kepada umat-Nya, tetapi ini adalah satu pelayanan yang dipenuhi dengan rasa akan kepentingannya yang semakin meningkat.
Biarkanlah saya katakan sekali lagi, yang terutama, apa yang bukan pelayanan ini. Kami tidak mengklaim wahyu baru. Kami tidak bertujuan pada “gerakan” baru. Kami tidak menginginkan sebuah tubuh orang Kristen baru sebagai yang terpisah dari seluruh umat Tuhan. Kami tidak pernah berkata kepada siapa pun, “Saudara harus keluar dari gereja, atau misi, atau masyarakat saudara.” Kami mencela untuk disebut sebagai sebuah “Persekutuan”, dalam arti kata untuk menjadi anggota di dalam dan untuk asosiasi khusus. (Nama tempat pertemuan kami di “Honor Oak” telah sepenuhnya disalahpahami. Nama ini hanyalah berarti tempat untuk persekutuan dan konferensi Kristen; bukan sebagai “Pusat” dari seumat manusia atau suatu pekerjaan yang terpisah dari semua anak-anak Allah lainnya). Kami tidak mendapatkan apa pun kecuali kengerian dari ungkapan dan semboyan tertentu yang aneh. Keeksklusifan dan legalitas sangatlah jauh dari pikiran dan hati kami. Yang terakhir, kami tidak gagal untuk mengenali nilai dari semua pekerjaan dan pelayanan lainnya yang memiliki pengetahuan tentang Kristus sebagai obyeknya, dan dilaksanakan dari rasa kasih sejati bagi-Nya.
Lalu apakah pelayanan kami? Kami tidak memulai semua ini dengan visi yang berbentuk penuh pada awalnya. Tuhan hanyalah menempa dalam diri kita suatu perasaan akan kebutuhan rohani dan ketidakpuasan yang mendalam dan dahsyat, dan membuat nyata kerinduan yang sangat, untuk sesuatu yang lebih penuh daripada apa yang dapat kami temukan. Kemudian Dia membimbing kami – dengan cara tersebut yang menghasilkan pencariannya dalam doa – melalui pengalaman yang dalam, yang membuat ungkapan akan pikiran, maksud, dan cara-Nya yang penuh bagi kita, dan bagi semua yang akan “berjalan terus” sampai akhir-Nya yang penuh, menjadi mungkin dan berbuah. Hal ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan setiap terang hidup yang baru telah keluar dari penderitaan dan biaya yang semakin mendalam. Sehingga tidak ada satu pun yang hanyalah teori; melainkan eksperimental. Dengan demikian, pengertian tentang tujuan dan kepentingan Ilahi bahwa umat Allah harus datang ke “kepenuhan Kristus” telah terus bertumbuh. “Setiap bagian” dalam “ukurannya yang sesuai”, dan seluruh “Tubuh” ke “tingkat kepenuhan-Nya.” Setiap masalah praktikal harus menjadi masalah pribadi antara mereka yang bersangkutan dan Tuhan. Kami telah membuat kesalahan dalam perjalanan selama bertahun- tahun ini, tetapi kami telah belajar lebih mendalam oleh karena itu. Banyak yang berprasangka pelayanan kami dengan kesalahpahaman, kekeliruan, dan tindakan endapan. Kami mengira pelayanan seperti ini akan memiliki banyak musuh, dan kami tidak akan mencoba membela diri. Tapi keinginan kami adalah bahwa tidak ada hambatan yang tidak diperlukan yang diletak-kan di tengah jalan umat Tuhan sehingga mereka tidak dapat menerima nilai apapun dari-Nya melalui perantaraan ini.
Hal ini sangat jelas bahwa, bahkan pada zaman Perjanjian Baru, tidak semua orang percaya siap untuk berjalan terus dengan Tuhan, dan lebih dari sembilan puluh persen dari Perjanjian Baru dituliskan untuk mendesak orang Kristen untuk berjalan terus. Munculnya gerakan Konvensi di antara orang Kristen di banyak negeri-negeri itu sendiri merupakan bukti kuat bahwa dorongan ini sangatlah diperlukan. Tapi kepenuhan Ilahi hanya akan dicapai dengan peningkatan wahyu Kristus dan keberartian-Nya secara terus-menerus. Wahyu seperti itu – kecuali kami salah mengerti cara Allah dari zaman dahulu yang ada dalam rekor – datang pertama-tama kepada sebuah instrumen tertangkap yang dibawa ke kedalaman dengan Allah; kemudian wahyu itu diberikan sebagai kebenaran-Nya bagi umat-Nya; dan kemudian wahyu itu menjadi pengalaman terpadu dan pengetahuan orang-orang yang benar-benar serius dengan Allah – bukan sebagai berkah mereka, tapi untuk tujuan dan bagian-Nya di dalam mereka. Sehubungan dengan tujuan ini, masing-masing harus tahu untuk dirinya sendiri apa yang Allah wajibkan dalam hal-hal tertentu apa pun, dan tidak aman bagi kami untuk mengatakan apa yang harus mereka lakukan. Kami tidak akan pernah bisa melakukan lebih dari sekedar mengucapkan prinsip-prinsip Hidup dan pertumbuhan. Untuk “memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan (tumbuh penuh, lengkap) dalam Kristus” adalah, oleh karena itu, beban hati kami. “Karena itu marilah kita, yang sempurna (tak terbagi dalam hati atau pikiran), berpikir demikian.”
Tuhan membuat saudara tahu “betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.”
Sesuai dengan keinginan T. Austin-Sparks bahwa apa yang telah diterima secara bebas seharusnya diberikan secara bebas, karya tulisannya tidak memiliki hak cipta. Oleh karena itu, kami meminta jika Anda memilih untuk berbagi dengan orang lain, mohon Anda menghargai keinginannya dan memberikan semua ini secara bebas - tanpa d'ubah, tanpa biaya, bebas dari hak cipta dan dengan menyertakan pernyataan ini.